Pengalaman 10 Tahun Presiden Dinilai Jadi Faktor Utama Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres Prabowo
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi. Foto Sekretariat Presiden

Jakarta, tvrijakartanews - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo, menilai wajar jika nama Joko Widodo (Jokowi) dijagokan sebagai calon Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurut Karyono, pengalaman Jokowi sebagai presiden selama dua periode menjadi faktor utama yang membuatnya unggul dibandingkan figur lainnya.

"Survei yang dilakukan oleh Rumah Politik Indonesia ini menarik. Dari sejumlah nama kandidat Ketua Wantimpres, Jokowi paling diunggulkan oleh responden. Hal ini dapat dipahami, mengingat rekam jejaknya sebagai presiden selama dua periode. Selain itu, kedekatan hubungan Jokowi dengan Prabowo turut membentuk persepsi positif di masyarakat," kata Karyono dalam peluncuran survei Rumah Politik Indonesia di Jakarta, Rabu (26/3/2025).

(Pengamat politik dari Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo. Foto M Julnis Firmansyah)

Karyono menambahkan, Wantimpres memiliki peran strategis dalam membantu mengoptimalkan pencapaian program pemerintahan Prabowo-Gibran. Oleh karena itu, figur yang menduduki posisi Ketua Wantimpres harus memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam terhadap kebijakan nasional.

"Wantimpres ini sebenarnya sangat strategis dalam memberikan arah pembangunan yang berkelanjutan, selain untuk mengoptimalkan pencapaian visi pemerintahan Prabowo," ujar Karyono.

Hasil Survei

Survei yang dilakukan oleh Rumah Politik Indonesia menunjukkan bahwa 81,01 persen responden memilih Jokowi sebagai Ketua Wantimpres. Di posisi kedua, terdapat nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan 11,93 persen dukungan. Sementara itu, KH. Ma'ruf Amin menempati posisi ketiga dengan dukungan 4,2 persen.

Ketika ditanya alasan memilih Jokowi, 29,15 persen responden menyatakan bahwa Jokowi dinilai mampu bekerja sama dengan Presiden Prabowo. Sebanyak 25,11 persen menilai bahwa Jokowi memiliki pengalaman yang luas. Sementara itu, 21,97 persen responden menyebut Jokowi bisa berakselerasi dalam mencapai Astacita. Sebanyak 13,15 persen responden percaya Jokowi dapat membantu memperkuat arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045, dan 7,39 persen menilai Jokowi dapat memperkuat peran pemerintah.

Survei nasional ini dilakukan pada 17-24 Maret 2025 di 23 provinsi. Pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling, di mana responden awal merekomendasikan calon responden berikutnya. Metode ini dinilai lebih efisien dalam menekan biaya operasional.

Pengumpulan data dilakukan secara daring melalui Google Form, email, dan WhatsApp. Survei melibatkan 500 responden yang berusia 17 tahun ke atas dan memiliki hak pilih. Margin of error dalam survei ini sebesar 4,38 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.