
Foto : Dokumentasi Humas Pemkab Tangerang/ Kondisi jembatan Parung Lawang saat ini, hanya mampu dilewati oleh kendaraan roda dua.
Tangerang, tvrijakartanews - Pembangunan Jembatan Parung Lawang di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang akhirnya dimulai pada pekan kedua bulan April 2025. Jembatan ini dibangun untuk menghubungkan wilayah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dengan Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid mengatakan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan permintaan masyarakat yang menginginkan adanya akses penguhubung menuju Kabupaten Bogor selama 30 tahun terakhir. Jembatan ini nantinya tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan perekonomian warga di dua wilayah.
"Pembangunan jembatan sudah dimulai sejak kemarin, dan ini sudah lama diimpikan oleh warga Sukamanah dan Jagabita. Ini adalah bukti komitmen kami dalam menyediakan infrastruktur yang menghubungkan antarwilayah dan mendukung akses transportasi masyarakat. Dengan adanya jembatan ini, para petani, pedagang, hingga ojek lokal akan memiliki akses lebih cepat ke pasar, sehingga perputaran ekonomi akan lebih baik,” ungkapnya, Jumat (11/4/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah Efendi menjelaskan secara teknis pembangunan jembatan ini menghabiskan dana sebesar Rp6,7 Miliar dengan target pengerjaan selama 210 hari. Adapun panjang jembatan itu 25 meter dan lebar 5 meter.
“Ini adalah penghubung strategis dua provinsi antara Banten dan Jawa Barat. Sudah 30 tahun tidak ada pembangunan jembatan di sini. Alhamdulillah, sekarang bisa kita mulai,” ujar Iwan.
Pembangunan jembatan ini diharapkan juga bisa dilakukan dengan program padat karya, sehingga warga sekitar dapat ikut serta dalam pelaksanaannya. Pihaknya juga berharap masyarakat turut menjaga proses pembangunan agar berjalan lancar dan tepat waktu.
"Kami harap masyarakatpun ikut mendukung dan membantu serta menjaga proses pembangunan jembatan ini sehingga dapat berjalan lancar dan tepat waktu," pintanya.
Jembatan Parung Lawang sendiri awalnya hanya merupakan sebuah jembatan kecil di atas sungai Cimatuk Parung Lawang. Jembatan ini menjadi penghubung antar kedua desa di provinsi yang berbeda, namun belum ada perhatian khusus dari pemerintah daerah selama kurang lebih 30 tahun terakhir.