Pemerintah Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Perempuan di Keluarga dan Dunia Kerja
NewsHot
Redaktur: -

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Woro Srihastuti. Foto : Istimewa/ Kemenko PMK

Jakarta, tvrijakartanews - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Woro Srihastuti, menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya melindungi hak-hak perempuan, baik di lingkungan keluarga maupun di tempat kerja.

Dalam peringatan Hari Kartini di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (21/4/2025), Woro menyampaikan pentingnya dukungan sistemik untuk memberdayakan perempuan agar dapat bekerja secara profesional dan produktif.

"Pada saat kita ingin mendorong mereka bisa bekerja secara profesional, secara produktif, tapi juga ada hambatan-hambatan yang dihadapi oleh perempuan yang mungkin bisa difasilitasi secara sistem," kata Woro dalam keterangannya. 

Ia menekankan bahwa meski saat ini perempuan memiliki peluang yang setara dengan laki-laki dalam membangun karier, mereka masih menghadapi tantangan besar, baik dari lingkungan kerja, masyarakat, maupun dalam keluarga.

Dalam diskusi yang berlangsung, sejumlah usulan untuk mendukung perempuan di tempat kerja mengemuka, di antaranya penyediaan fasilitas penitipan anak (daycare) di kantor serta pemberlakuan cuti melahirkan selama enam bulan. 

"Kita sebenarnya sudah punya Undang-Undang KIA (Kesejahteraan Ibu dan Anak) yang mengatur cuti melahirkan enam bulan, meskipun ada catatan untuk penambahan tiga bulannya," jelas Woro. 

Tak hanya itu, Woro juga menyoroti pentingnya penerapan cuti menstruasi sebagai bagian dari kebijakan yang mendukung kebutuhan biologis perempuan tanpa mengurangi produktivitas kerja.

Berbagai kebijakan ini merupakan bentuk fasilitasi sistemik agar perempuan tetap bisa produktif, sambil tetap memperhatikan kebutuhan biologis dan peran domestik (pekerjaan yang berhubungan dengan rumah tangga) mereka. 

"Jadi, ini yang sebenarnya tadi menjadi hal yang kita diskusikan di dalam acara sinergi pada hari ini," katanya. 

Acara ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dalam menciptakan lingkungan yang lebih ramah perempuan, baik di dunia kerja maupun di ranah keluarga.