
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi. Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, optimistis program pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan memberikan dampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja di pedesaan.
Ia memperkirakan, inisiatif ini berpotensi menciptakan antara satu hingga dua juta lapangan kerja baru di berbagai sektor.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/4), Budi Arie menjelaskan bahwa operasional Kopdes Merah Putih akan membutuhkan beragam sumber daya manusia (SDM), mulai dari pengelola dan pengawas koperasi hingga tenaga pendukung seperti sopir truk untuk sektor logistik.
"Misalkan satu koperasi membutuhkan dua sopir truk, maka dikalikan 80 ribu, paling tidak perlu 160 ribu sopir truk," kata Budi Arie dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (22/4/2025).
Pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan peluncuran resmi dijadwalkan pada 12 Juli 2025. Anggaran yang disiapkan untuk program ini diperkirakan mencapai Rp400 triliun.
Budi Arie menjelaskan, pembentukan Kopdes akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pembuatan akta atau legalitas koperasi yang diverifikasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Tahap kedua melibatkan pelatihan bagi pengawas dan pengelola koperasi untuk memastikan kapasitas mereka dalam menjalankan koperasi secara profesional.
Tak hanya berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, setiap Kopdes Merah Putih juga diproyeksikan mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp1 miliar per tahun.
Meski demikian, Budi Arie mengingatkan bahwa potensi keuntungan tersebut sangat bergantung pada kualitas SDM yang mengelola koperasi.
Untuk mendukung hal itu, Kementerian Koperasi berkomitmen meningkatkan kompetensi para pengelola koperasi melalui berbagai program, seperti pelatihan, pendampingan, sertifikasi, supervisi, hingga penyediaan asisten bisnis.

