AHY Tegaskan Pentingnya Pembangunan Tanggul Laut Raksasa untuk Selamatkan Jakarta dari Ancaman Rob
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI Jakarta 2025-2029 di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/4/2025). Foto : Istimewa/ Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pembangunan tanggul laut raksasa untuk menghadapi ancaman rob dan penurunan muka tanah di pesisir utara Jakarta.

Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD DKI Jakarta 2025-2029 di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/4/2025), AHY mengungkapkan bahwa penurunan permukaan tanah di kawasan tersebut bisa mencapai 10 cm per tahun.

"Penurunan tanah bisa mencapai 10 cm per tahun. Ini bahaya eksistensial, bukan hanya bagi pesisir, tapi untuk Jakarta secara keseluruhan," kata AHY dalam keterangannya. 

Ia menjelaskan bahwa proyek tanggul laut raksasa menjadi perhatian utama Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah pusat, lanjutnya, tengah berupaya keras mencarikan solusi komprehensif untuk mengatasi banjir rob yang terus berulang akibat kenaikan permukaan air laut.

"Ini yang menjadi atensi besar dari Pak Presiden Prabowo Subianto, Pak Menteri Bappenas juga tahu persis betapa beliau juga ingin sekali kita cari solusi karena ini bukan hanya masalah menangani banjir rob setiap tahun atau mengatasi penurunan permukaan tanah," jelas AHY. 

AHY menekankan bahwa banjir rob bisa berdampak luas terhadap eksistensi Jakarta sebagai ibu kota yang vital. Oleh sebab itu, ia mendorong penggunaan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) guna mempercepat pembangunan tanggul laut dengan konsep berkelanjutan dan menguntungkan.

"Jadi itu membutuhkan anggaran yang besar, membutuhkan terobosan-terobosan, skema KPBU harus di kedepankan karena ini juga dicari bukan hanya untuk lingkungan tapi 'sustainabe' dan 'profitable' agar Jakarta semakin maju," katanya.