Pemprov DKI Jakarta Jalankan Program Pemutihan Ijazah, Target Selesai dalam 100 Hari
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo saat ditemui wartawan di Jakarta, Minggu (27/4/2025). Foto : Istimewa/ Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengungkapkan bahwa belasan ribu ijazah milik warga DKI Jakarta masih tertahan di sekolah-sekolah. 

Kondisi ini mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan program pemutihan ijazah.

"Jadi ijazah yang tertahan, apakah itu 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan yang 2 tahun pun saya minta untuk dibantu," kata Pramono dalam keterangannya di Jakarta yang dikutip, Senin (28/4/2025). 

Menurut Pramono, banyak ijazah yang belum diambil lantaran pemiliknya tidak mampu membayar biaya administrasi atau tunggakan sekolah. 

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan menebus seluruh ijazah tersebut melalui program pemutihan.

"Jumlahnya banyak banget sampai belasan ribu," katanya. 

Sebagai langkah awal, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan BAZNAS Bazis DKI menebus 117 ijazah dari berbagai jenjang pendidikan. Anggaran yang dikeluarkan untuk tahap pertama ini mencapai lebih dari Rp500 juta.

Pramono menargetkan program ini rampung dalam 100 hari pertama masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, setelah resmi dilantik pada 20 Februari 2025.

"Periode pertama kurang lebih nilainya sekitar Rp500 juta. Tapi saya minta ini tidak berhenti sekali aja. Pemutihan ijazah, dan lain-lain bisa diselesaikan segera dalam waktu sebelum 100 hari," jelas Pramono. 

Program ini diharapkan dapat membantu para lulusan yang ijazahnya tertahan agar bisa segera melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja.