
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memimpin konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat. Foto: M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya tidak risau dengan hasil survei yang menyebut para pendukungnya tidak solid dalam mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. Survei mengenai hal ini salah satunya diluncurkan oleh lembaga The Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Menurut Hasto, hasil survei tersebut bertolak belakang dengan temuan survei internal partainya.
"Ya, kami punya survei internal yang kami biayai sendiri, sehingga akurasinya jauh lebih kuat," ujar Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Januari 2024.
Hasto menjelaskan selama ini partainya berpolitik dengan bergerak ke bawah dan menyatu dengan rakyat. Seperti misalnya yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo dengan blusukan, membagikan telur, hingga tidur di rumah warga.
"Itu menjadi bagian dari karakter kepemimpinam yang kami bangun, yang alhmadulillah partai-partai lain sudah mulai mengikuti hal tersebut. Sehingga, model blusukan tinggal di rumah rakyat itu hal yang bagus ini survei yang paling penting. Jadi pemenangan Pak Ganjar adalah pergerakan rakyat," kata Hasto.
Bukti lain dari diterimanya Ganjar di kalangan simpatisan PDIP, menurut Hasto, terlihat saat mantan Gubernur Jawa Tengah itu melakukan blusukan ke berbagai daerah. Menurut dia, selama ini masyarakat selalu berbondong-bondong menemui Ganjar saat ada blusukan
"Kalau Pak Ganjar blusukan itu kan rakyat datang berbondong-bondong, Pak Prabowo blusukan enggak ada yang datang. Ini survei yang sebenarnya. Jadi survei yang sebenarnya itu adalah ketika partai datang, ketika rakyat datang, apakah ada antusiasme dari pergerakan rakyat itu," kata Hasto.
Sebelumnya, dalam survei yang digelar CSIS sehari setelah gelaran debat capres perdana pada 12 Desember 2023, menemukan bahwa pemilih PDIP belum solid mendukung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dalam survei tersebut, 16,4 persen responden memilih PDIP dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR 2024.
Dari pemilih PDIP itu, baru sebanyak 64,8 persen di antaranya yang memilih pasangan nomor urut 03 tersebut. Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes mengatakan, 25,4 persen atau seperempat dari pemilih PDIP ternyata memilih pasangan Prabowo-Gibran. Ada juga 5,6 persen pemilih PDIP yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"PDIP tidak solid juga (pemilihnya), tidak sesolid (pemilih) Partai Gerindra. Pemilih PDIP yang dukung pasangan nomor urut 3 hanya 64,8 persen. (Pemilih PDIP) ada yang lari 25 persenan ke Pak Prabowo, dan 5 persenan ke Pak Anies," kata Arya.
(M Julnis Firmansyah)