Cegah Terulangnya Carut Marut Pelaksanaan PPDB, Pemkot Bogor Revisi Sejumlah
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Wali Kota Bogor, Bima Arya saat mengunjungi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Selasa 2 Januari 2024. Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Untuk mencegah kembali terulangnya carut marut pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan sejumlah perubahan aturan.

Hal itu diungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya membahas persiapan PPDB bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, pada Selasa 2 Januari 2024.

Bima menuturkan, pada PPDB tahun ini pihaknya akan melakukan revisi sejumlah aturan.

Salah satunya pada persentase kuota di jalur afirmasi dan anak berkebutuhan khusus (ABK) serta juga untuk jalur zonasi.

Slot untuk afirmasi (siswa miskin) dan ABK agak dimodifikasi menjadi 25 persen. Tadinya 20 persen. Untuk yang jalur zonasi dikurangi sedikit. Namun sistemnya masih seperti sebelumnya ada 7 zona,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Selasa 2 Januari 2024.

Kedepannya, Pemkot Bogor juga akan membuka lowongan bagi relawan yang bertugas untuk mengawasi jalannya PPDB.

"Lowongan relawan dibuka untuk mahasiswa atau warga," ungkapnya.

Adapun tugas relawan tersebut yakni untuk pengawasan dari sisi administrasi pendaftaran hingga pengecekan (verifikasi) di lapangan.

“Silahkan dibantu cross check antara data yang dipakai mendaftar dengan domisili di lapangan. Jangan sampai ada manipulasi data kependudukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Kota Bogor, Irwan Riyanto mengatakan, PDPB tahun ini juga akan menghadirkan sistem baru, yakni menambah pilihan sekolah ketiga.

"Pilihan ketiga ini bisa diisi oleh para pendaftar dengan sekolah swasta," ungkap Irwan.

Irwan menjelaskan, inovasi ini bertujuan memberikan kepastian sekolah bagi para orang tua dan pelajar.

Dengan adanya inovasi ini mereka juga mengetahui gambaran apabila tidak berhasil lolos ke sekolah negeri.

“Jadi nanti sistem langsung mengarahkan pendaftar yang tidak lolos pada pilihan pertama dan kedua untuk masuk ke pilihan ketiga secara otomatis," jelas Irwan.

"Ini juga diharapkan menjadi bentuk keterlibatan swasta dalam PPDB dan termasuk bagian dari dunia pendidikan di Kota Bogor,” lanjutnya.(Dimas Yuga Pratama)