
Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto saat menghadiri acara Halalbihalal bersama para purnawirawan TNI dan Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5) sore. Foto : Tangkapan layar YT Sekretariat Presiden
Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Indonesia saat ini merupakan buah dari kerja keras dan kontribusi para pemimpin bangsa di masa lalu.
Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri acara Halalbihalal bersama para purnawirawan TNI dan Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5) sore.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan penghormatan kepada seluruh kepala negara sebelumnya yang telah meletakkan dasar yang kuat bagi kemajuan bangsa.
"Semua pemimpin berjasa. Saya bisa maju dan yakin akan hasil-hasil yang dicapai karena landasan yang dibangun oleh pendahulu-pendahulu sebelum saya," kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menekankan bahwa membangun bangsa bukanlah tugas yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Ia menyebut bahwa pembangunan nasional adalah proses jangka panjang yang melibatkan peran kolektif dari berbagai elemen masyarakat.
Menurutnya, membangun bangsa bukan pekerjaan lima tahun, bahkan sepuluh tahun pun belum tentu cukup. Ini adalah kerja bersama, bukan hanya tugas presiden.
Presiden Prabowo juga mengajak para purnawirawan serta seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing, demi menjaga keberlanjutan pembangunan.
Sebagai purnawirawan, mungkin secara kedinasan sudah menyerahkan tongkat estafet kepada generasi selanjutnya. Namun sebagai patriot dan warga negara, jika masih punya semangat dan kemampuan, harus terus menyumbang untuk negara dan bangsa.
"Sebagai patriot, sebagai warga negara, jika masih punya kemampuan, semangat, punya sesuatu yang bisa disumbangkan pada negara dan bangsa, kita harus menyumbang apa yang kita bisa sumbangkan," kata Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyinggung pentingnya kekuatan nasional di tengah dinamika global yang semakin kompleks. Ia memperingatkan bahwa bangsa yang tidak mampu menjaga dan mengelola kekayaannya sendiri berisiko tertinggal atau bahkan punah.
"Kalau suatu bangsa tidak bisa menguasai sumber kekayaan sendiri, bangsa itu miskin. Sangat sederhana," katanya.
Meskipun Indonesia tidak menginginkan perang, Presiden Prabowo menekankan bahwa dalam sejarah, perjuangan demi kemerdekaan dan kedaulatan kerap menuntut keberanian menghadapi konflik.
"Kita merdeka karena berani mengambil keputusan untuk perang sebab Belanda tidak mau memberi kemerdekaan kepada kita. Sekarang pun sama, di dunia ini yang kuat akan memaksa yang lemah," jelasnya.