Gubernur DKI Jakarta Instruksikan Tindakan Tegas Terhadap Tawuran
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo saat peresmian Rumah Susun (Rusun) di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). Foto : Istimewa/ Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan pentingnya langkah preventif untuk mencegah tawuran di Jakarta, menyusul insiden yang terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan. 

Pramono mengungkapkan bahwa ia telah menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian untuk bekerja sama dalam mencegah terulangnya tawuran, khususnya di daerah tersebut.

"Jadi, tawuran di Jakarta ini ada dua cara pencegahan dan penanganannya. Saya sudah meminta Satpol PP untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mencegah aksi tawuran yang ada," kata Pramono saat dijumpai wartawan ketika acara peresmian Rumah Susun (Rusun) di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). 

Pramono juga mengungkapkan temuan baru terkait perilaku para pelaku tawuran yang sering kali berada dalam kondisi tidak sadar penuh, sehingga tindakan pencegahan lebih intensif diperlukan. 

Ia menyebutkan kekhawatirannya setelah menyaksikan beberapa rekaman tawuran di media sosial, yang memperlihatkan banyaknya pelaku yang membawa senjata tajam.

"Saya terus terang melihat di Youtube konten tawuran itu, ngeri karena banyak yang membawa senjata tajam. Untuk yang seperti ini akan kita tangani dengan cara tegas," tegasnya. 

Diketahui, insiden tawuran yang terjadi di Manggarai, yang melibatkan dua kelompok warga dari RW 12 dan RW 04, dipicu oleh suara petasan, yang kemudian memicu konflik antarwarga. 

Tawuran tersebut mengakibatkan beberapa korban. Menanggapi hal ini, pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan berjanji akan meningkatkan patroli dan mempererat koordinasi dengan para ketua lingkungan setempat guna mencegah kejadian serupa.

Dengan langkah-langkah tegas dan koordinasi yang lebih baik antar aparat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir demi terciptanya situasi yang lebih aman dan kondusif bagi warga Jakarta.