
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji 2025 Kementerian Agama, Liliek Marhaendro Susilo saat konferensi pers daring, Rabu (14/5/2025). Foto : Kemenag RI
Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji 2025 Kementerian Agama, Liliek Marhaendro Susilo mengimbau seluruh jamaah haji Indonesia untuk menjaga kondisi fisik dan mental menjelang puncak ibadah haji.
Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang dipantau daring di Jakarta, terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2025, Rabu (14/5/2025).
Ia mengingatkan jamaah untuk memanfaatkan waktu istirahat seoptimal mungkin, menjaga asupan cairan tubuh dengan minum air putih minimal dua liter per hari, serta mengonsumsi oralit khususnya setelah beraktivitas di luar pada siang hari.
Liliek pun menekankan pentingnya mengendalikan aktivitas harian agar tubuh tetap bugar sebelum masa puncak haji.
"Puncak haji masih cukup lama untuk itu mohon bersabar, mohon supaya tetap semua jamaah haji menjaga kebugaran tubuhnya," kata Liliek.
Lebih lanjut, ia berharap seluruh jamaah dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji secara sempurna, mulai dari wukuf di Arafah hingga melempar jumrah di Mina bersama rombongan masing-masing.
"Kami berharap semua jamaah haji tahun ini bisa menunaikan niatnya melaksanakan ibadah haji secara paripurna yaitu dengan semua bisa menjalankan wukuf di Arafah sampai dengan menyelesaikan kegiatan melempar jumroh di Mina, secara paripurna dan melaksanakannya bersama-sama dengan rombongannya di masing-masing kloternya," jelas Liliek.
Ia juga mengingatkan jamaah untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. "Gunakan masker di kerumunan, kemudian juga cuci tangan secara teratur khususnya sebelum menjamah makanan, dan juga patuhi jadwal serta arahan semua petugas kesehatan, petugas lainnya yang mendampingi," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Liliek memastikan bahwa layanan kesehatan tersedia dan dapat diakses dengan mudah oleh jamaah, khususnya di hotel-hotel di Mekkah.
Pihaknya menyediakan pos kesehatan di setiap lobi hotel. Jika jamaah merasa kurang sehat, baik sebelum maupun setelah beraktivitas di luar, silakan konsultasikan segera kepada petugas.
"Jangan ragu untuk mengakses pos kesehatan yang sudah kami sediakan," kata Liliek.
Ia menegaskan bahwa seluruh petugas kesehatan siap membantu kapan pun dibutuhkan. Liliek juga mengajak para petugas dan jamaah yang sehat untuk memperhatikan jamaah yang masuk kategori risiko tinggi.
"Kami mohon kerjasama semua pihak, ketua kloter, ketua regu untuk memastikan bahwa jamaah-jamaah yang ada disekitarnya yang masuk dalam resiko tinggi mendapatkan perhatian khusus dari kita semua, mari kita bergotong royong untuk menjaga kesehatan kita agar semua jamaah bisa melaksanakan ibadahnya secara paripurna dan baik," jelasnya.