Seleksi Wawancara Calon Kepala Sekolah Rakyat Dimulai, Hanya 60 dari 190 yang Akan Lolos
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh. Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh, mengungkapkan proses seleksi calon kepala sekolah Sekolah Rakyat memasuki tahap wawancara mulai Rabu depan. Dari sekitar 600 pendaftar yang mengikuti seleksi awal, sebanyak 190 orang dinyatakan lolos ke tahap wawancara.

"Nanti dari 190-an akan kita ambil 60-an yang akan kita tetapkan sebagai kepala sekolah di Sekolah Rakyat," kata Nuh dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (23/5/2025). 

Para kepala sekolah terpilih akan mengikuti pelatihan intensif sebelum menjalani masa magang di sekolah-sekolah yang merepresentasikan karakter Sekolah Rakyat. Setelah itu, mereka juga akan turut terlibat dalam pelatihan calon guru yang akan direkrut untuk program ini.

"Baru dari situ dia ikut melakukan pelatihan lagi kepada calon-calon guru yang akan kita rekrut," katanya. 

Nuh menjelaskan, selain syarat administrasi berupa minimal pendidikan sarjana, terdapat tiga kompetensi utama yang harus dimiliki oleh calon kepala sekolah. Jika belum sepenuhnya memenuhi, kompetensi tersebut akan diperkuat selama pelatihan.

Tiga kompetensi itu adalah empati sosial yang tinggi, kemampuan memotivasi, dan wawasan yang luas. 

Menurutnya, empati sosial sangat penting karena kepala sekolah akan memimpin institusi yang diperuntukkan bagi anak-anak dengan latar belakang khusus. Namun demikian, empati saja tidak cukup.

Para kepala sekolah juga harus mampu menjadi motivator ulung, membangkitkan kepercayaan diri dan semangat juang para siswa. Mereka harus bisa menjadi petarung yang membangkitkan keyakinan pada kemampuan dan potensi diri sendiri (self confidence) anak-anak. 

Selain itu, wawasan yang luas diperlukan agar siswa tidak hanya memiliki semangat, tetapi juga kemampuan dan kemauan untuk meraih kesuksesan.

"Karena jumlah yang diwawancarai lebih banyak dari yang kita ambil, pasti ada yang tidak lolos," kata Nuh. 

Ia menambahkan, hasil wawancara ini akan dibahas bersama para menteri terkait sebelum penetapan akhir dilakukan. Proses rekrutmen sumber daya manusia Sekolah Rakyat dilakukan secara bertahap, dimulai dari kepala sekolah, kemudian wali asrama, wali asuh, hingga guru-guru, yang semuanya akan melalui proses pelatihan.

"Insya Allah, Juli pertengahan start," katanya. 

Mengingat peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, proses wawancara dilakukan secara daring. Hal ini dianggap sebagai solusi praktis dan efisien untuk menjangkau seluruh calon peserta.

"Dengan model online, memungkinkan, memudahkan, dan bisa terjangkau," jelas Nuh.