
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menyoroti potensi besar festival film Asia di Yogyakarta, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) sebagai wadah kolaborasi dan pertumbuhan industri perfilman Indonesia, dengan keyakinan kuat bahwa JAFF Market berpotensi menjadi pasar film terbesar di Asia, sebesar Marche du Film di Cannes.
"Saya yakin JAFF Market ini akan menjadi seperti 'market' filmnya Indonesia, bahkan harusnya jadi 'market' film terbesar di Asia," ujar Giring dalam sambutannya yang penuh semangat dalam konferensi pers JAFF Market di kawasan Sudirman, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/25).
Pernyataan itu menegaskan visi pemerintah untuk menempatkan industri film Tanah Air terdepan di kancah global.
Optimisme Wakil Menteri Kebudayaan ini bukan tanpa dasar. Dengan proyeksi 81 juta penonton film Indonesia pada akhir 2024 dan target ambisius lebih dari 100 juta penonton pada 2025, terlihat jelas adanya momentum perfilman tumbuh signifikan.
JAFF diharapkan menjadi platform krusial yang tidak hanya memfasilitasi transaksi, tetapi juga membuka kesempatan luas bagi seluruh elemen ekosistem perfilman. Ini termasuk mempertemukan sineas, aktor, sutradara, produser, dan semua pihak terkait untuk berkolaborasi secara inklusif dan sehat.
Kementerian Kebudayaan, kata Giring, berkomitmen penuh untuk mendukung JAFF dalam mencapai ambisinya. Dukungan itu mencakup upaya untuk memastikan JAFF Market dapat bersaing dengan pasar film internasional dan menjadi kekuatan dominan di Asia dalam lima tahun ke depan.
Wakil Menteri Kebudayaan menekankan bahwa tugas kementerian adalah memfasilitasi perkembangan ini, menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan dan inovasi.
Dengan kualitas film Indonesia yang semakin diakui dan jumlah penonton yang terus meningkat, industri perfilman Indonesia siap untuk melangkah lebih jauh. JAFF, sebagai ajang pertemuan dan pembuka peluang, akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan cita-cita besar ini, memastikan film Indonesia tidak hanya berjaya di kandang sendiri, tetapi juga mendunia.

