
Anggota Amirulhaj Indonesia 1446 H/2025 M atau Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi. Foto : Kemenag RI
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menjadi satu-satunya perempuan dalam jajaran Tim Amirulhaj Indonesia 1446 H/2025 M.
Kehadirannya tidak hanya bersifat seremonial, melainkan membawa misi penting untuk memastikan layanan haji yang setara, aman, dan nyaman bagi jemaah perempuan.
"Tahun ini, jumlah jemaah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Karena itu, saya akan fokus mengawal layanan bagi mereka, memastikan pendampingan dan pemantauan agar perempuan juga bisa merasakan kualitas pelayanan terbaik," kata Arifatul dalam keterangannya di Jeddah yang dikutip dari laman resmi Kemenag RI, Sabtu (31/5/2025).
Sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU dan Menteri PPPA, Arifatul menyoroti sejumlah tantangan spesifik yang kerap dihadapi jemaah perempuan. Ia menekankan pentingnya penyediaan fasilitas yang sesuai kebutuhan, seperti sanitasi yang memadai dan pembimbing ibadah perempuan.
"Toilet misalnya. Durasi penggunaannya oleh perempuan umumnya lebih lama, jadi secara logis jumlahnya juga harus lebih banyak dibandingkan pria," kata Arifatul.
Tak hanya itu, Arifatul juga mengusulkan peningkatan jumlah pembimbing ibadah perempuan. Ia menilai kehadiran mereka sangat dibutuhkan untuk mendampingi jemaah dalam kondisi khusus, seperti saat haid.
"Saya berharap pelaksanaan haji ke depan bisa lebih ramah perempuan, termasuk dalam edukasi fikih seputar kesehatan reproduksi. Misalnya, bagaimana mendampingi perempuan yang sedang haid agar tetap tenang dan tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam ibadah," katanya.
Melalui posisinya di Tim Amirulhaj, Arifatul berkomitmen menghimpun temuan-temuan di lapangan untuk dijadikan bahan evaluasi dan pembenahan layanan haji di tahun-tahun mendatang.
"Kalau sempurna mungkin tidak ada. Tapi kalau bisa lebih baik dan dirasakan manfaatnya oleh jemaah perempuan, itu yang sedang kami perjuangkan," jelasnya.

