Bahlil Targetkan 6,2 Juta Lapangan Kerja Tercipta dari Transisi Energi
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam acara HCS 2025. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa transisi energi menuju energi baru dan terbarukan akan membuka jutaan lapangan kerja baru di Indonesia hingga tahun 2030. Berbicara dalam Human Capital Summit (HCS) 2025 di JCC, Bahlil menyebut ada tiga prioritas utama Kementerian ESDM saat ini: peningkatan lifting minyak, hilirisasi sumber daya alam, dan transisi energi.

Ketiga sektor itu, kata dia, akan menciptakan kebutuhan terhadap tenaga kerja terampil dalam jumlah besar.

“Dari roadmap yang kita siapkan, setidaknya akan ada 6,2 juta lapangan kerja baru hingga 2030,” kata Bahlil, Selasa (3/6/2025).

Namun demikian, ia menyoroti tantangan ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan pasar kerja. “Kampus jangan lagi melahirkan lulusan yang tidak adaptif dengan lapangan kerja. Jangan sampai tulis lain, baca lain, bikin lain,” ujarnya.

Menurut Bahlil, sektor energi dan pertambangan akan menjadi penyerap utama tenaga kerja. Sekitar 79 persen peluang kerja baru diproyeksikan berada di sektor ketenagalistrikan, energi terbarukan, dan konservasi energi.

Pemerintah juga mendorong perusahaan-perusahaan migas dan pemilik konsesi wilayah kerja untuk turut melatih dan memberdayakan masyarakat lokal. Hal ini agar warga di daerah penghasil energi dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Selain itu, program transisi energi yang tertuang dalam RUPTL 2025-2034 memproyeksikan kebutuhan investasi hingga USD 618 miliar untuk proyek-proyek energi ramah lingkungan.

Dengan strategi tersebut, Bahlil berharap Indonesia tidak hanya menjadi pasar tetapi juga produsen utama dalam rantai pasok energi global.