
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengapresiasi sejumlah perubahan signifikan dalam pelayanan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Ragunan, Jakarta Selatan. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews – Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengapresiasi sejumlah perubahan signifikan dalam pelayanan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Ragunan, Jakarta Selatan. Hal ini disampaikannya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi.
Dalam kunjungan tersebut, Kenneth menyebut pelayanan di Puskeswan Ragunan kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Ia menyoroti perbaikan dalam standar pakan hewan serta sistem kerja yang kini telah berbasis digital.
“Saya sudah pernah ke sini sebelumnya, dan kali ini saya melihat banyak sekali perubahan yang sangat signifikan,” ujar Kenneth di lokasi dikutip Kamis (5/6/2025).
Salah satu perubahan yang paling mencolok, menurut Kenneth, adalah perbaikan gizi hewan. Kini, kucing-kucing di Puskeswan sudah tidak lagi diberi nasi, melainkan diberi pakan khusus seperti cat food dan wet food, yang dinilainya lebih sesuai dan sehat.
“Dulu kucing-kucing di sini masih dikasih makan nasi, padahal itu bisa sebabkan diare. Sekarang makanannya sudah sesuai, dan kondisi hewan terlihat lebih sehat dan terawat,” ujarnya.
Kenneth juga menilai positif transformasi sistem kerja di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Puskeswan.
“Dulu etos kerjanya rendah, laporan masih manual. Sekarang sudah digital dan terintegrasi dengan sistem Customer Relationship Management (CRM). Ini kemajuan luar biasa,” tambahnya.
### Dukungan terhadap BPJS Hewan dan Pet Hotel
Selain memantau pelayanan, Kenneth juga mendukung penuh rencana pembangunan pet hotel yang akan dikelola Puskeswan. Fasilitas ini nantinya akan melayani penitipan hewan bagi warga yang bepergian ke luar kota atau luar negeri. Layanan ini juga diproyeksikan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tak hanya itu, Kenneth menyambut baik wacana peluncuran program BPJS Hewan yang saat ini tengah digodok oleh Dinas KPKP. Program ini dirancang untuk membantu pemilik hewan dari kalangan tidak mampu dalam membiayai perawatan hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing rescue.
“Banyak pemilik hewan itu bukan dari kalangan mampu. Program BPJS Hewan ini bisa jadi solusi agar mereka tetap bisa merawat hewan dengan baik,” ujar Kenneth.
Menurutnya, program tersebut nantinya akan berbasis microchip, yang memungkinkan pencatatan data hewan secara digital dan akurat. Hanya warga ber-KTP Jakarta tanpa tunggakan administrasi yang akan memenuhi syarat menerima manfaat program ini. Studi kelayakan akan dimulai pada 2025, dengan target peluncuran pada 2026.
“Saya ingin Puskeswan ini menjadi contoh nasional bahkan internasional. Ini tantangan bagi Dr. Hasudungan untuk mewujudkannya,” ucap Kenneth.
### Penjelasan Kepala Dinas KPKP
Ditemui terpisah, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, membenarkan bahwa program microchip dan BPJS Hewan tengah disiapkan. Ia menyebut pemasangan microchip akan menjadi sistem identifikasi utama hewan peliharaan, mencakup informasi vaksinasi, jenis, hingga status sterilisasi.
“Microchip ini seperti KTP untuk hewan. Ini penting agar data kepemilikan hewan lebih tertib,” ujar Hasudungan.
Ia menambahkan, pemasangan microchip di fasilitas milik Pemprov, termasuk Puskeswan, akan diberikan secara gratis sebagai bagian dari pelayanan publik. Sementara, layanan BPJS Hewan hanya akan diberikan untuk hewan yang sudah terdata melalui microchip.
“Kami juga mempertimbangkan subsidi atau diskon untuk warga tidak mampu. Tapi tetap berbayar agar lebih dihargai dan tidak disalahgunakan,” jelasnya.
Dengan berbagai terobosan ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap dapat menciptakan lingkungan kota yang tidak hanya ramah bagi manusia, tapi juga bagi hewan peliharaan.

