
Sekretaris DPW NTB Partai Perindo M Nashib Ikroman saat rapat internal Partai Perindo. Foto Istimewa.
Jakarta, tvrijakartanews - Pernyataan mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah soal hasil survei Ganjar-Mahfud di NTB paling rendah, dinilai Partai Perindo offside dan tendensius. Sekretaris DPW NTB, M. Nashib Ikroman mengatakan pernyataan Zulkieflimansyah tersebut hanya untuk mencari sensasi dan jauh dari kebenaran.
"Hal ini jelas mendowngrade ikhtiar TGB dalam memenangkan Ganjar Mahfud di NTB," kata pria yang akrab disapa Acip ini, Kamis, 4 Januari 2024.
Acip menjelaskan posisi Zulkieflimansyah tidak bisa dilepaskan dari posisinya selaku politisi PKS sekaligus juru bicara Timnas AMIN. Sehingga, pernyataan dia dianggap tidak etis. Apalagi, pernyataan itu Zulkieflimansyah lontarkan di acara Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) yang sudah memiliki sikap yang jelas soal pilpres.
Achip mengatakan pernyataan dari Zulkieflimansyah ini menjadi catatan bagi Partai Perindo karena dilakukan di ruang publik dan pernyataan itu tidak memiliki konteks dalam acara tersebut.
"Saya rasa tendensi Pak Zul jelas untuk menggiring opini. Bagi Perindo dan kader NWDI, ini jadi catatan penting untuk koalisi pada Pilkada NTB," kata dia.
Lebih lanjut, Achip menjelaskan hasil lembaga survey dapat juga dilihat sebagai alat penggiringan opini dan pengkondisianmasyarakat. Sehingga, ia meminta masyarakat tidak usah terpengaruh dengan pernyataan Zulkieflimansyah. Achip menjelaskan Partai Perindo sampai sekarang juga masih solid memenangkan Ganjar-Mahfud di NTB.
"Di NTB kita mencatat terus ada peningkatan yang baik terkait nama Ganjar-Mahfud di masyarakat," tambahnya.
Sebelumnya, dalam acara pelantikan Himmah NWDI, Zulkieflimansyah menyebut hasil survei Ganjar-Mahfud terendah di NTB. Dewan Pakar PB NWDI itu menjelaskan survei melibatkan 6.000 responden dan diklaim akurat.
Dalam acara itu, Zulkieflimansyah menyebut pasangan calon nomor urut 1 Anies-Muhaimin memperoleh elektabilitas sebesar 19 persen, pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebesar 53 persen, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud hanya 9 persen.
Meski begitu, dia membantah pernyataannya itu sebagai bagian dari mengampanyekan pasangan calon lain di luar pasangan AMIN.
"Saya dukung pasangan (nomor) 2? Sebagai Ketua DPP PKS tentu nggak mungkin saya mendukung capres yang berbeda dengan capres yang sudah diputuskan dan disepakati oleh partai saya. Kami di PKS sepakat mendukung AMIN. Di PKS kami nggak pernah main-main dan tidak serius terhadap apa yang sudah kami putuskan bersama," kata Zulkieflimansyah.

