Viral Gerakan Asal Bukan Prabowo di Medsos, TKN: Berkah Demokrasi
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi saat menggelar konferensi pers di Markas Relawan TKN, Slipi, Jakarta Barat. Foto: M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi menjawab gerakan Asal Bukan Prabowo yang viral di media sosial. Menurut dia, gerakan tersebut merupakan inisiatif dari kelompok ekstrem kiri dan kanan.

"Ada hastagnya itu (Asal Bukan Prabowo), bagus juga Pak Prabowo. Ekstrem kiri dan kanan itu sebenarnya juga hebat, jadi bagian berkah dari demokrasi hari ini adalah PDIP menjalin komunikasi dengan Tim Anies Cak Imin. Itu menurut saya luar biasa itu, jadi berkah demokrasi," ujar Hasan di Markas Relawan TKN di Slipi, Jakarta Barat, Kamis, 4 Januari 2024.

Hasan menyebut gerakan Asal Bukan Prabowo bukan gerakan yang buruk. Menurut dia hal itu bahkan menjadi keajaiban politik yang bisa menyatukan kubu Timnas AMIN dan TPN Ganjar-Mahfud.

Meski gerakan tersebut viral, ia menyatakan tidak khawatir karena berbagai survei saat ini tetap menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di nomor satu. Bahkan, pihaknya yakin Prabowo-Gibran bisa meraih 50 persen lebih suara sehingga Pilpres 2024 berjalan satu putaran.

Lebih lanjut, ia juga mengomentari soal terjalinnya komunikasi antara Timnas AMIN dengan TPN Ganjar-Mahfud. Komunikasi pasangan capres-cawapres nomor urut 01 dan 03 itu terjalin beberapa waktu lalu agar Pilpres 2024 berjalan dua putaran.

Namun, meski kedua kubu itu sepakat melawan kubu 02, Hasan tetap yakin basis pemilih 01 dan 03 tidak akan bisa bersatu.

"Data menunjukan kalaupun dua putaran, pemilih ini tidak bisa ditransfer kaya transfer uang. Saya punya satu juta pemilih, saya transfer ke kamu, gak bisa begitu. Ini kan manusia, bukan angka-angka di rekening yang bisa ditransfer. Dia juga punya pikiran sendiri," kata Hasan.

Paslon 01 dan 03 Gelar Komunikasi

Sebelumnya, Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Aria Bima mengakui pihaknya berkomunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin, juga dengan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

"Komunikasi. Saya juga komunikasi. 01-02-03, kami komunikasi," ujar dia.

Selain itu, dia menyebut bahwa pihaknya memiliki pendapat yang sama dengan kubu Anies-Muhaimin terkait Pilpres 2024. Mereka yakin Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran.

"Saya kira, untuk melihat putaran kedua, itu yang kami yakini dengan 01. Karena 02 terlalu yakin 1 putaran. Kami dengan 01 tidak yakin 1 putaran, pasti 2 putaran," ucap Aria.

Aria juga mewanti-wanti masyarakat tak terpengaruh dengan penggiringan opini lewat survei Pilpres 1 putaran.

"Jadi, jangan sampai ada upaya menggiring opini lewat survei 1 putaran. Seolah-olah itu demokratis. Sementara aspek di dalam implementasi 1 putaran itu adalah kerja aparat. Ini yang bahaya," tuturnya.

Dia juga mengingatkan agar aparat tak dipergunakan untuk memobilisasi dukungan terhadap salah satu kandidat.

"Kami sepakat, jangan sampai oknum aparat dipakai untuk memobilisasi dukungan dengan pembenaran prakondisinya adalah lembaga survei," tegas Aria.