Gubernur DKI Targetkan Pengguna Transportasi Umum Naik Jadi 31 Persen Akhir Tahun Ini
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo saat berjumpa dengan wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2025). Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo menargetkan peningkatan signifikan dalam penggunaan transportasi umum di Jakarta. 

Ia menegaskan bahwa hingga akhir 2025, jumlah pengguna transportasi publik ditargetkan naik hingga di atas 31 persen, dari angka saat ini yang masih berada di kisaran 21 persen.

"Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91 persen, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya menargetkan dengan Dirut Transjakarta, mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31 persen," kata Pramono saat ditemui wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025). 

Ia menambahkan, pencapaian target tersebut akan menjadi dasar penting bagi Pemprov DKI Jakarta dalam menyusun rencana detail penanggulangan kemacetan di masa mendatang.

Pramono juga menyoroti peningkatan jumlah penumpang TransJakarta dalam tiga tahun terakhir sebagai indikator positif minat warga terhadap transportasi umum.

Pada 2022 jumlah penumpang TransJakarta mencapai 191 juta, lalu meningkat menjadi 285 juta di 2023, dan melonjak menjadi 371,4 juta penumpang pada 2024. Ini menunjukkan minat masyarakat semakin tinggi. 

Menurutnya, peningkatan itu tak lepas dari perbaikan layanan TransJakarta yang kini dinilai bersih, nyaman, dan tertib. Ia menyebut, kualitas transportasi bus di Jakarta sudah mampu bersaing dengan negara-negara maju.

"Semua yang sudah naik itu memberikan apresiasi karena bersih, rapi, nyaman dan dibandingkan dengan negara-negara manapun sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya," jelas Pramono. 

Meski demikian, Pramono mengakui bahwa konektivitas antar moda transportasi masih belum menyeluruh. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta terus menambah rute baru, termasuk menjangkau daerah-daerah penyangga seperti Bekasi.

Salah satu upaya nyata ialah pembukaan rute TransJabodetabek menuju Bekasi yang dinilai sebagai kawasan penyumbang arus komuter terbesar ke Jakarta.

"Kami sungguh berharap mudah-mudahan warga Bekasi dengan adanya banyak alternatif ini, termasuk nanti KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini akan membuat orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik," jelasnya.