Pemkot Tangerang Mulai Uji Coba Insinerator Untuk Pengolahan Sampah di TPS3R
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Istimewa/ Uji coba penggunaan mesin insinerator di TPS3R Mutiara Bangsa, Cipondoh, Kota Tangerang.

Tangerang, tvrijakartanews - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang melakukan uji coba tekonologi insinerator sebagai inovasi untuk pengolahan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Uji coba ini dilakukan melalui kerja sama dengan pihak swasta yang di TPS3R Mutiara Bangsa, Cipondoh, dengan melihat cara kerja dan pengoperasian mesin insinerator yang ramah lingkungan dan efisien.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Fauzi menyampaikan, bahwa alat ini berfungsi sebagai pemusnahan sampah yang diuji coba di Kota Tangerang. Jika dalam proses uji coba berlangsung efektif, maka Pemkot Tangerang akan merancang kerja sama dengan PT Pasifik Techone Abadi, sebagai perusahaan yang menghadirkan teknologi insinerator dari Korea Selatan. Penggunaan mesin ini juga akan dilanjutkan lebih masif di Kota Tangerang.

“Kami ingin melihat efektivitas penggunaan insinerator dalam skala terbatas. Jika hasilnya baik dan mendapat dukungan warga, bukan tidak mungkin akan diterapkan di lokasi TPS3R lainnya,” jelasnya, Kamis (3/7/2025).

Wawan menjelaskan uji coba ini berlangsung dua bulan dan merupakan bagian dari pilot project pengolahan sampah mandiri di tingkat kelurahan. Mesin ini diklaim mampu mengurangi volume sampah hingga 96 persen, tergantung komposisi dan tingkat keteruraian sampah.

"Terpantau dari uji coba dari 2 ton sampah sisanya hanya sekitar 2 kg abu sampah. Ini sangat efektif, tapi tentu masih banyak hal yang perlu dipelajari dalam proses uji coba ini. Sehingga akan diputuskan lebih lanjutnya di Kota Tangerang seperti apa," kata Wawan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman mengatakan, teknologi insinerator diharapkan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan tanpa menghasilkan polusi udara, kebisingan, ataupun limbah berbahaya lainnya. Penggunaan alat ini juga bertujuan untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta mendorong pengelolaan sampah mandiri di tingkat lokal.

"Uji coba ini menunjukkan hasil awal yang cukup menjanjikan. Uji coba ini akan berlangsung selama dua bulan. Jika terbukti efektif, teknologi ini akan dikembangkan lebih luas melalui skema pengadaan di berbagai TPS3R lainnya," ungkap Herman.

Teknologi insinerator memungkinkan pembakaran sampah anorganik dan residu secara tertutup pada suhu tinggi. Sehingga dapat meminimalkan emisi berbahaya dan mengurangi dampak pencemaran. Pemkot Tangerang berharap, selain melalui penerapan teknologi, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat, pengurus TPS3R, serta sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan elemen warga.