
Warga Benda Baru Pamulang Hadang Petugas Satpol PP Tangsel Saat Ingin Membongkar Paksa Portal Yang Menjadi Penghalang Akses Menuju SMAN 3 Tangsel
Tangsel, tvrijakartanews - Warga Benda Baru, Kecamatan Pamulang, menghadang petugas Satpol PP yang berencana membongkar portal penutup akses menuju SMA Negeri 3 Tangerang Selatan (Tangsel), pada Kamis (3/7/2025).
Portal yang dipasang oleh warga sebagai bentuk aksi protes terhadap Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA negeri tahun ajaran 2025/2026 melalui jalur domisili yang dinilai tidak mengutamakan warga sekitar.
Pantauan di lokasi, sejumlah petugas Satpol PP beradu mulut dengan warga Benda Baru saat ingin membongkar portal yang menjadi penghalang akses menuju sekolah.
Warga yang bersikeras tidak menginginkan portal dibuka terus menghadang petugas Satpol PP hingga menunggu jawaban dari pihak sekolah mengenai peluang putra-putri mereka dapat diterima di SMA Negeri 3 Tangsel.
Menurut warga, aksi penutupan akses jalan berdasarkan kesepakatan dengan tujuh RW Kelurahan Benda Baru.
Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundangan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al Fachry, mengatakan penutupan akses jalan merupakan pelanggaran dari peraturan daerah dan ketertiban umum.
“Penutupan akses jalan melanggar Perda terbaru Nomor 2 Tahun 2025 juga terkait tentang Undang Undang hak pejalan dan sebagainya,“ kata Muksin.
Muksin menjelaskan, berbicara soal aksi demonstrasi, ia tidak pernah menghalangi warga untuk menyampaikan aspirasi, namun ia berharap jangan melanggar peraturan yang ada.
“Apalagi bahasanya RW RW jangan melanggar, itu aja inti poinnya, jangan melanggar peraturan daerah,“ tuturnya.
Meski demikian, Muksin tetap menempuh secara persuasif kepada warga agar dapat membuka portal penghalang jalan.
“Kita akan terus berdiskusi, apalagi camat dan lurah juga hadir di sini,” ungkapnya.
Sementara ditemui di lokasi yang sama, Ketua RW 015 Benda Baru, Mujianto, mengatakan sebelum ada titik terang dari pihak sekolah dan jawaban dari pemerintah Provinsi Banten, pemasangan portal jalan akan terus dilakukan.
“Intinya kami tetap satu kata seperti kemarin sebelum ada kesepakatan dari wong pitu portal belum bisa dibuka dan harapan kami tetap seperti kemarin, anak-anak kami yang mendaftar yang belum di terima kurang lebih 33 siswa bisa diterima,” ungkapnya.

