Dampak Cuaca Ekstrem, 38 Bencana, dan Ratusan Rumah di Kabupaten Bogor Terdampak
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Dampak Cuaca Ekstrem, 38 Bencana, dan Ratusan Rumah di Kabupaten Bogor Terdampak / Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor pada Sabtu sore hingga malam, 5 Juli 2025, menyebabkan sejumlah bencana alam di Kabupaten Bogor.

Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sebanyak 38 bencana tercatat di 18 kecamatan, yang mayoritas terjadinya tanah longsor dan banjir.

Kepala Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Andi Sumardi, mengatakan bahwa data tersebut diperoleh dari laporan warga dan hasil kaji cepat di lapangan.

"Kami mencatat 26 kejadian tanah longsor, lima banjir, empat angin kencang, satu pergerakan tanah, serta satu kasus orang hilang," ujarnya kepada wartawan, Minggu, 6 Juli 2025.

Ia menjelaskan, Kecamatan Megamendung menjadi wilayah dengan kejadian longsor terbanyak, tercatat lima titik longsor di desa-desa seperti Cipayung Girang, Sukakarya, Sirnagalih, Sukamahi, Megamendung, dan Sukamaju.

Selain itu, longsor juga melanda daerah lain, termasuk Cisarua, Dramaga, Tamansari, dan sejumlah kecamatan lainnya.

Secara keseluruhan, bencana ini berdampak pada 101 kepala keluarga atau sekitar 428 jiwa. Dari jumlah tersebut, 16 KK (56 jiwa) berada dalam kondisi terancam dan lima KK (24 jiwa) terpaksa mengungsi.

Tercatat pula tiga orang meninggal dunia yang terdiri dari dua dari Kecamatan Cisarua dan satu dari Kecamatan Megamendung sementara satu lainnya mengalami luka ringan.

Sementara itu, banjir dilaporkan terjadi di Leuwisadeng, Sirnagalih, Pasireurih, Tenjolaya, dan Ciomas, dengan genangan air merendam puluhan rumah.

Selain itu, angin kencang mengakibatkan kerusakan di Tamansari, Caringin, dan Cigombong, dan pergerakan tanah dilaporkan terjadi di Sukakarya, Megamendung.

Di luar bencana alam, satu insiden orang hilang juga dilaporkan. Enam orang sempat tersesat di perbukitan Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, namun telah ditemukan dalam kondisi selamat.

Sementara itu, satu orang lainnya masih dalam pencarian setelah diduga tertimbun longsor atau hanyut di Sungai Ciesek saat sedang memancing.

"Korban sebenarnya sudah diingatkan agar waspada karena debit air sungai meningkat, namun tetap memancing. Diduga dia tertimbun longsor atau terbawa arus sungai," jelas Andi.

BPBD juga mencatat kerusakan berupa 9 rumah rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, dan 5 rusak berat serta 15 bangunan dalam kondisi terancam dan 57 lainnya terdampak langsung.