
Wakil Bupati Pandeglang Iing Andri Supriadi ( sumber : Tb Agus Jamaludin )
Pandeglang, tvrijakartanews - Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, menyebut akan segera melakukan evaluasi terkait sepinya pendaftar di Sekolah Dasar (SD) Negeri Karaton 5 yang berlokasi di Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.
" "Nanti akan saya agendakan turun kelapangan, untuk meminta keterangan secara utuh. Sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi," Kata Iing saat ditemui diruang kerjanya, Kamis, (10/7/2025).
"Nanti akan kita panggil dulu kepala sekolahnya, kami akan mendiagnosa terlebih dahulu. apa masalahnya, apakah di jam belajarnya atau sarana prasarananya, " sambung Wabup.
Wabup Iing tidak menampik banyak sekolah yang masih kekurangan siswa, maka merger atau penggabungan itu telah direncanakan.
" Langkah selanjutnya memang ada kemungkinan beberapa sekolah yang akan di merger, karena dengan beberapa alasan, salah satunya kekurangan murid, " ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Didin Pahrudin mengungkapkan, pihaknya telah turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi SD Negeri Karaton 5 tersebut. Hasilnya, Didin menyebut banyak warga setempat yang memang memilih ke sekolah lain dibanding ke SD Negeri Karaton 5 dengan berbagai alasan.
" Tapi nanti kita upayakan agar waga mau menyekolahkan anak-anaknya ke SD Negeri Karaton 5 , karena sekolah tersebut memeng perbatasan zonasi, jadi insya allah sementara ini tidak akan di merger, " tuturnya.
Upaya lainnya adalah, Disdikpora mengajak kepada dewan guru SD Negeri Karaton 5 untuk mengajak masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah tersebut.
" Karena pertimbangannya kan lebih dekat,jadi para orang tua dapat mudah untuk memantaunya. Tapi memang hanya saja lokasi sekolahnya yang berada di ujung kampung, namun dari segi pembelajaran sama saja dengan sekolah lain, " pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, SD Negeri Karaton 5 yang berlokasi di Kampung Parung Sentul, Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, terancam tutup lantaran krisis jumlah murid atau sepi pendaftar untuk tahun ajaran 2025/2026.