
Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina. Foto : Istimewa/ Dok. DPR RI
Jakarta, tvrijakartanews - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah untuk memastikan program Sekolah Rakyat dapat terlaksana secara merata di seluruh daerah Indonesia.
Ia menekankan bahwa tidak boleh ada lagi anak Indonesia yang kehilangan hak atas pendidikan hanya karena kondisi ekonomi keluarga.
"Kami mendorong pemerintah agar Sekolah Rakyat dijalankan dengan serius dan merata agar tak ada lagi anak Indonesia yang kehilangan hak atas pendidikan," kata Arzeti dalam keterangan yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Sebagai anggota DPR yang membidangi isu jaminan sosial, kesehatan, dan ketenagakerjaan, Arzeti menyampaikan dukungan penuh Komisi IX terhadap program Sekolah Rakyat.
Ia menyebut inisiatif ini sebagai terobosan positif dari Presiden Prabowo Subianto untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin ekstrem memperoleh akses pendidikan.
"Pendidikan adalah jalan utama mengentaskan kemiskinan dan Sekolah Rakyat adalah jembatannya," katanya.
Arzeti turut menyoroti data dari Menko PMK Muhaimin Iskandar yang menyebutkan bahwa terdapat 422.616 anak dari keluarga miskin ekstrem di desil 1 yang tidak bersekolah. Angka ini merupakan bagian dari 5,36 juta anak usia sekolah dari kelompok termiskin yang seharusnya memperoleh pendidikan layak.
"Ini bukan sekadar angka. Di balik itu ada masa depan anak-anak bangsa yang terancam," kata Arzeti.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan berkala dari kementerian terkait, khususnya Kementerian Sosial, agar pelaksanaan program sesuai dengan visi dan misi Presiden Prabowo.
Menurutnya, pendidikan yang diberikan harus membentuk karakter dan membekali siswa dengan pengetahuan serta keterampilan yang relevan dengan tantangan zaman.
"Pastikan program ini dijalankan sesuai amanah. Semua pihak, baik pusat maupun daerah, harus terlibat dan berkomitmen untuk menyukseskan Sekolah Rakyat. Ini adalah investasi masa depan bangsa," kata Arzeti menegaskan.
Untuk diketahui sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah meninjau simulasi Sekolah Rakyat rintisan yang digelar selama dua hari, pada 9–10 Juli 2025. Selama simulasi, para siswa menginap di asrama dan menjalani berbagai kegiatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama gratis untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA, yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Tahun ini, pemerintah menargetkan membuka 100 lokasi rintisan secara bertahap, dengan 63 titik dimulai pada 14 Juli, dan 37 titik lainnya menyusul pada akhir bulan.