Orang Tua Siswa Terpaksa Mengantar Anak di Depan Gerbang Yang Ditutup Warga
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Guru SMAN 6 dan SMPN 17 Tangsel Menyambut Siswanya di Hari Pertama Tahun Ajaran Baru Dari Luar Gerbang Yang Ditutup Oleh Warga Setempat

Tangsel, tvrijakartanews - Hari pertama tahun ajaran baru, orang tua siswa pada SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 17 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), harus menghadapi kenyataan pahit.

Sebab, gerbang menuju dua sekolah tersebut masih ditutup oleh warga sekitar, sehingga membuat orang tua terpaksa mengantarkan anak-anaknya hanya di depan gerbang yang tertutup.

Pantauan di lokasi, para guru terpaksa menyambut siswanya dan memberikan semangat belajar di hari pertama sekolah dari luar gerbang, sementara sejumlah orang tua terlihat merana, menyaksikan anak-anaknya yang bersemangat untuk mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dari kejauhan.

Mereka hanya bisa melihat anaknya berjalan menuju sekolah dari balik gerbang yang ditutup sambil berharap situasi ini segera berakhir.

Seperti yang diungkapkan oleh orang tua siswa SMP Negeri 17 Tangsel, Yoyo (41). Ia memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan, dan melepas anaknya dari luar sekolah.

"Saya hanya bisa mengantarkan anak di depan gerbang, tidak bisa masuk ke dalam sekolah," ujarnya dengan nada kecewa, Senin (14/7/2025).

Bagi Yoyo, dengan mengantar anak hingga di depan sekolah, menjadi momentum penting untuk dirinya.

“Apalagi anak saya kan baru lulus dari SD dan masuk ke jenjang SMP. hari pertama harusnya didampingi, ini malah gak bisa,” keluhnya.

Terpisah, orang tua siswa lainnya, Ratna Nur Rahma (33) memberikan hal senada. Ia mengaku sedih melihat anaknya berjalan sekitar 300 meter dari gerbang yang ditutup oleh warga. Ia pun berharap pihak lingkungan dengan sekolah dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa agar dapat mengenyam pendidikan yang baik.

“Semoga situasi ini dapat segera teratasi, dan anak-anak dapat menikmati proses belajar dengan baik,” tuturnya.

Sementara itu, kegiatan MPLS tetap berlangsung di dalam sekolah, meskipun dengan keterbatasan akses.

Siswa baru terlihat antusias mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan oleh sekolah, meskipun harus dilakukan di balik gerbang yang tertutup.