Pemprov DKI Dukung Gerakan Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. Foto : Istimewa/ Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan dukungan penuh terhadap program "Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah" yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia.

Gerakan ini bertujuan mendorong peran aktif orang tua, khususnya ayah, dalam mendampingi anak memasuki masa transisi awal tahun ajaran baru, sebagai bentuk dukungan emosional dan kedekatan dalam proses pendidikan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan komitmen Pemprov DKI dalam mendukung program ini secara terukur dan bertanggung jawab, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/BKKBN) Nomor 7 Tahun 2025.

"Kami tentu mendukung program ini sebagai bentuk penguatan peran orang tua dalam pendidikan," kata Rano dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (14/7/2025). 

Namun sebelumnya, ia berpesan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin mengantar anak di hari pertama sekolah, dapat mengajukan izin melalui aplikasi Absensi Mobile agar tidak terkena pemotongan tunjangan kinerja (tukin). 

"Memang ada mekanisme pemotongan tukin (tunjangan kinerja) bagi ASN yang telat, maka dari itu bagi ASN yang akan mengantar anak dapat mengajukan izin pada aplikasi Absensi Mobile agar tak terkena potongan tunjangan," jelasnya. 

Diketahui, gerakan ini dilaksanakan pada hari pertama tahun ajaran 2025/2026 yang jatuh pada Senin, 14 Juli 2025, sesuai Kalender Pendidikan Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 89 Tahun 2025.

Selain itu, kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga dimulai pada hari yang sama bagi seluruh jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dengan program ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara sekolah dan keluarga dalam membentuk lingkungan pendidikan yang kondusif dan penuh perhatian terhadap kebutuhan anak.