
Suasana Pedagang Beras di Pasar (Foto : Yohanes Abimanyu )
Jakarta,tvrijakartanews - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok buka suara terkait informasi tentang indikasi pelanggaran kualitas beras di ritel modern, PT. Food Station Tjipinang. Ia menyebut tunggu hasil sampel analisis pemeriksaan yang dilakukan oleh satgas pangan.
"Harap agar menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwajib terkait informasi yang beredar pada saat ini,"kata Hasudungan keterangannya di Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Hasudungan menegaskan bahwa Pangan Daerah Provinsi Daerah DKI Jakarta saat ini sedang melakukan pengujian mutu 50 sampel beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Hal ini merupakan upaya Pemrov DKI Jakarta untuk memberukan jaminan keamanan pangan yang beredar di pasaran kepada masyarakat Jakarta.
"Dihimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hari dalam membeli beras," tegasnya.
Diketahui sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan telah menemukan 212 merek beras yang produknya tidak sesuai standar atau berisi beras oplosan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, temuan beras oplosan itu telah dilaporkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Jaksa Agung, untuk diproses lebih lanjut.
"Praktik oplosan dan mengemas ulang beras mengakibatkan kerugian besar bagi konsumen mencapai Rp 99 triliun per tahun,"ucap Amran.
Adapun empat perusahaan besar yang memproduksi beras dengan kemasan tak sesuai regulasi kini tengah diperiksa oleh polisi. Keempatnya adalah Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).