
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani terima perwakilan dari BUMN di hotel S'Rizki ( Sumber : Tb Agus Jamaludin )
Pandeglang, tvrijakartanews - Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), kembali menggelar Rembuk Stunting di tingkat kabupaten. Acara ini menjadi momentum penting untuk merumuskan strategi terpadu dan memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Rembuk Stunting bertujuan menyatukan berbagai elemen—mulai dari pemerintah daerah, sektor kesehatan, pendidikan, OPD terkait, akademisi, hingga masyarakat untuk Merumuskan strategi intervensi spesifik dan sensitif,Meningkatkan kinerja Posyandu, pemberian makanan tambahan (PMT), dan tablet zat besi, serta Mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.
" Ini bukan hanya kegiatan seremonial saja, tapi ini adalah aksi nyata bagaimana OPD berbuat apa kemudian lintas sektor juga berbuat apa. Kita sama-sama satukan tujuan untuk mengentaskan stunting di Kabupaten Pandeglang khususnya, dan umumnya di Provinsi Banten, " kata Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, usai membuka kegiatan Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2025 , di hotel S'Rizki, Rabu (16/07/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Dewi menyebut, Penurunan angka stunting di Kabupaten Pandeglang setiap tahunnya cukup signifikan.
" Kita pernah di angka 28 persen, terus turun ke 26 persen dan sekarang 21 persen. dan kita optimis jika kita melakukannya bersama-sama dengan rembuk stunting ini , insya allah angka stunting akan turun dan di Kabupaten Pandeglang tidak ada lagi stunting,"ujarnya.
Sementara Plt Kepala DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Nuriah mengungkapkan, di tahun 2025 ini, Pihaknya terus berupaya bersama tim percepatan penurunan stunting, dengan berinovasi melalui program Gelora Cinta atau Gerakan Pencegah Atasi Stunting yang melibatkan pihak-pihak BUMN, BUMD dan Perusahaan.
" Contoh,PLN itu cakupannya khusus di Kecamatan Koroncong, karena emang kita ada lokus Kecamatan yang harus ditangani. Karena kalau kita tidak menggandeng pihak BUMN dan lainnya, kita akan kerepotan untuk pembiayaan pemberian makan, nutrisi dan edukasi, " imbuhnya.
Nuriah melanjutkan, DP2KBP3A lebih kepada pencegahan terhadap resiko stunting. Contoh adalah hamil lebih dari 3 kali, jarak kelahiran yang terlalu dekat. Jadi resiko itu belum tentu stunting.
"Kalau yang stunting itu ada di dinas kesehatan, karena mereka yang akan menentukan diagnosa bagaimana ini masuk dalam kategori stunting atau tidak. Kalau kami resikonya, " tegasnya.
Nuriah berharap melalui Rembuk Stunting ini, dapat menekan angka Stunting di Kabupaten Pandeglang.
" Rembuk Stunting adalah wadah kita semua untuk mengevaluasi, menyusun strategi dan memperkuat sinergi antara sektor dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Pandeglang, " tutupnya.

