Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri syukuran ulang tahun PT Penjaminan Insfrastruktur Indonesia (PII) ke 14. (Tangkap layar laman resmi Kemenkeu)
Jakarta, tvrijakartanews - Mewujudkan pemerataan pembagunan, Menteri Keuangan meminta PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) berkomitmen mengatasi masalah perubahan iklim pada sektor infrastruktur.
"Saya harap PT PII dapat dengan serius mengatasi masalah climate change yang berhubungan dengan penggunaan hutan, lahan, dan sektor energi," kata Sri Mulyani saat kegiatan ulang tahun PT PII, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya berupaya untuk mewujudkan pemerataan pembangunan bukan hal yang mudah lantaran banyak tantangan yang perlu dihadapi. Karena Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah populasi yang besar, yakni 270 juta penduduk, serta memiliki geografi yang begitu luas.
"Ada tiga zona waktu yang berbeda. Kebutuhan infrastruktur itu sangat nyata," ujarnya.
Oleh sebab itu, Bendahara Negara berharap PT PII dapat mengembangkan pengetahuannya, memperlebar ekosistemnya, meningkatkan jumlah praktisi, memperluas kolaborasi dengan institusi lainnya yang terkait.
Di samping itu, Sri Mulyani berharap PT PII dapat terus menerus mengembangkan reputasi. Sejuah ini, ia menilai PT PII telah mampu mempertahankan kinerja yang baik, terutama dari sisi ekuitas yang terus bertambah.
"Dari mulai PMN pertama Rp1 triliun menjadi Rp10 triliun, kemudian organik naik jadi Rp16 triliun, untuk menjamin yang nilainya di atas Rp90 triliun dengan nilai proyek Rp447 triliun. Lebih dari 40 kali leverage dari modal yang ditanamkan pemerintah," ungkapnya.
Dikatakan Sri Mulyani, pihaknya memberikan arahan kepada para jajaran PT PII untuk dapat secara aktif mengidentifikasi, mengambil inisiatif, serta menyelesaikan masalah pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menurutnya, kinerja PT PII dapat memengaruhi pandangan dunia internasional terhadap sektor pembangunan Indonesia.
"Dunia internasional akan melihat apakah Indonesia mampu meneruskan perjalanan kita membangun Indonesia secara sustainable dan dengan good governance. Itu adalah sesuatu harapan dan sekaligus cita cita," imbuhnya.