PAD Pasar Pandeglang Masih di Bawah Target
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Bunbun Buntaran, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pandeglang ( Sumber : Tb Agus Jamaludin )

Pandeglang, tvrijakartanews - Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar di Kabupaten Pandeglang, Banten,masih belum menunjukan perbaikan signifikan. Dari target Rp 3,5 miliar pada 2025, realisasinya baru mencapai 33,54 persen per Juli 2025 atau sekitar Rp 1,17 miliar.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan keterpurukan PAD pasar di wilayah ini antara lain:

1.Redahnya daya beli masyarakat, dimana sebagian konsumen lebih memilih belanja secara online. Hal ini menurunkan jumlah pengunjung pasar, khususnya di kios pakaian, sandal, dan kebutuhan non-pokok .

2.Rendahnya tingkat hunian kios: Saat ini hanya sekitar 50 persen kios yang terisi di Pasar Badak Pandeglang dari total lebih dari 1.000 unit. Banyak kios kosong atau tidak aktif berjualan.

3.Tunggakan sewa kios yang besar, hingga bertahun-tahun: Tercatat sekitar 83 kios menunggak sewa, dengan total nilai mencapai ratusan juta rupiah. Ini secara langsung memangkas potensi PAD dari sektor pasar.

3.Fasilitas pasar yang buruk: Kondisi fisik bangunan pasar yang memprihatinkan, seperti atap bocor saat hujan.membuat pedagang dan pengunjung enggan datang, sehingga mempengaruhi pendapatan sewa kios.

" Betul, capaian PAD kita di sektor pajak masih rendah. Meskipun kita sekarang ini mengelola 11 pasar tradisional di seluruh Kabupaten Pandeglang, " kata Bunbun Buntaran, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pandeglang, saat dikonfirmasi, Senin (21/07/2025).

" Sekarang banyak masyarakat yang memilih belanja online, tinggal klik dari rumah tidak perlu ke pasar. Ini sangat berdampak sekali terutama pedagang sandang seperti pakaian, " sambungnya.

Sebagai bentuk respons, Diskoperindag telah menurunkan tarif retribusi harian dari sebelumnya Rp5.300 menjadi Rp2.000 untuk membantu meringankan beban para pedagang pasar.

“Kita maklum, banyak pedagang juga terdampak secara ekonomi. Untuk bayar retribusi saja sulit karena pembeli sepi,” ungkapnya.

Di sisi lain, kondisi sarana dan prasarana pasar tradisional di Pandeglang juga menjadi perhatian. Banyak bangunan pasar yang sudah tua dan belum tersentuh perbaikan karena keterbatasan anggaran.

“Kondisi fiskal kita memang belum ideal. Sebagian besar pasar adalah bangunan lama yang sudah semestinya direvitalisasi,” ujar Bunbun.

Meski demikian, pihaknya tetap optimistis realisasi PAD dari sektor pasar tahun ini bisa meningkat dibanding tahun sebelumnya, meski tantangan di lapangan cukup berat.

" Insya allah kita tetap optimis, dengan sisa waktu yang ada hingga akhir tahun 2025 ini, semoga target PAD sektor pasar dapat tercapai, " pungkasnya.

Evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan pasar, kebijakan hukuman atau insentif bagi pedagang, serta perbaikan fasilitas pasar menjadi langkah penting agar PAD dari sektor ini bisa meningkat di tahun-tahun mendatang.