Mensos Gus Ipul Tekankan Pentingnya Disiplin Bagi Siswa Sekolah Rakyat
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat bertemu para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta di Sentra Terpadu Prof. Soeharso, Surakarta, pada Minggu (20/7). Foto : Istimewa/ Kemensos RI

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa disiplin merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan. 

Pesan itu ia sampaikan saat bertemu para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta di Sentra Terpadu Prof. Soeharso, Surakarta, pada Minggu (20/7).

Gus Ipul menilai, kedisiplinan adalah karakter dasar yang wajib dimiliki setiap siswa, terlebih mereka berasal dari latar belakang sosial dan kebiasaan yang beragam.

"Ciri-ciri orang sukses, pertama harus disiplin. Kalau sudah disiplin, mendengarkan arahan kepala sekolah, guru, instruktur, wali asrama dan wali asuh. Insya Allah adik-adik sekalian menjadi orang yang sukses," kata Gus Ipul sebagaimana dalam keterangan yang diketahui, di Jakarta, Senin (21/7/2025). 

Ia menambahkan, sebelum masuk Sekolah Rakyat, banyak siswa memiliki kebiasaan yang tidak teratur, seperti begadang atau pola tidur dan makan yang acak. Kebiasaan itu, menurutnya, perlu diperbaiki agar mereka siap menjalani kehidupan yang lebih tertib.

"Di sekolah ini semuanya harus tertib pada ketentuan. Ketika masuk asrama dan tempat tidur harus taat pada tata tertib di asrama. Pada saat ibadah harus tertib di tempat ibadah. Semuanya ada tata tertibnya," tegasnya. 

Karena SRMA menerapkan sistem pendidikan berasrama, Gus Ipul juga meminta dukungan TNI dan Polri dalam membentuk karakter disiplin para siswa. Menurutnya, pola hidup teratur di asrama menjadi latihan penting untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan bersama.

"Disiplin ini penting karena sekolah berasrama, bangunnya harus sama-sama, makannya harus bareng-bareng," katanya. 

Selain itu, Gus Ipul mengajak para siswa, tenaga pendidik, dan masyarakat untuk bersyukur atas keberadaan Sekolah Rakyat. Program ini digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi keluarga miskin serta miskin ekstrem.

"Patut disyukuri karena Bapak Presiden ingin membuka akses pendidikan kepada keluarga yang belum beruntung, keluarga prasejahtera, keluarga yang belum terbawa dalam proses pembangunan," katanya. 

Gus Ipul menegaskan, Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata komitmen negara dalam menghadirkan keadilan pendidikan bagi seluruh anak Indonesia.

Dalam kunjungannya, Gus Ipul juga meninjau fasilitas SRMA 17 Surakarta yang menampung 200 siswa, 113 laki-laki dan 87 perempuan, dalam delapan rombongan belajar. 

Ia mengecek kondisi asrama, ruang makan, hingga kamar siswa. Bahkan, ia sempat mencoba kasur asrama putra. "Enak ya, bersih tempatnya," katanya sambil tersenyum. 

Diketahui, SRMA 17 Surakarta adalah salah satu dari 63 Sekolah Rakyat rintisan yang mulai beroperasi pada 14 Juli 2025. Sebanyak 37 sekolah tambahan akan dibuka pada akhir Juli hingga awal Agustus, sehingga total mencapai 100-an sekolah. 

Dari jumlah tersebut, 48 sekolah berlokasi di Jawa, 22 di Sumatera, 15 di Sulawesi, 4 di Bali, 4 di Nusa Tenggara, 4 di Kalimantan, 4 di Maluku, serta 3 di Papua.

Di Jawa Tengah, sudah ada enam Sekolah Rakyat yang beroperasi, yaitu di Sentra Antasena Magelang, Sentra Magro Laras Pati, Sentra Satria Baturraden, Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Terpadu Prof. Soeharso, dan Pusdiklat Pamong Praja Magelang. 

Tiga sekolah lain di SDN 4 Balun Blora, Balai Latihan Kerja Wonosobo, dan SKB Banjarnegara akan dibuka pada akhir Juli atau awal Agustus 2025.