
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo dalam Workshop Penyusunan Roadmap Implementasi AI yang digelar bersama BCG-AI3 di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/7/2025). Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mendorong seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) sebagai langkah mewujudkan Jakarta menjadi kota global yang modern, efisien, dan berdaya saing.
Ajakan tersebut disampaikan Pramono dalam Workshop Penyusunan Roadmap Implementasi AI yang digelar bersama BCG-AI3 di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/7/2025).
"Saya termasuk yang meminta kepada jajaran birokrasi di pemerintahan Balai Kota, Pemerintahan DKI Jakarta untuk mampu mengadopsi apa yang menjadi kelebihan artificial intelligence," kata Pramono, dalam keterangan yang diketahui.
Ia menegaskan, penerapan AI memiliki potensi besar untuk menjawab berbagai persoalan perkotaan, mulai dari manajemen lalu lintas, pengelolaan program bantuan sosial seperti KJP dan KJMU, layanan administrasi kependudukan (KTP), pemanfaatan platform Jakarta Satu, hingga optimalisasi aplikasi JAKI.
Pramono mencontohkan, penerapan sistem Intelligent Traffic Control System (ITCS) yang telah terpasang di 65 titik berhasil menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta secara signifikan. Berkat sistem tersebut, Jakarta berhasil keluar dari daftar 20 kota termacet di dunia dan kini menempati peringkat kelima kota termacet di Indonesia.
Maka dari itu, ia mendorong birokrasi Pemprov DKI agar mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman, termasuk AI.
"Saya berharap dari workshop ini, dari FGD ini, mudah-mudahan segera ada yang bisa diimplementasikan di Jakarta, termasuk perbaikan untuk JAKI," kata Pramono.
Sementara itu, Kepala Bappeda DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari strategi besar Pemprov DKI untuk mendorong transformasi digital menyeluruh.
Langkah ini, kata Atika, sejalan dengan visi Gubernur untuk menempatkan Jakarta dalam daftar 50 kota global terkemuka pada 2030.
"Acara ini diharapkan tidak hanya memperkenalkan teknologi, melainkan juga membangun cara pandang dan kerangka pikir dalam menjawab tantangan perkotaan, mulai dari kemacetan, banjir, hingga efisiensi pelayanan publik," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan menghasilkan rencana aksi yang konkret dan memperkuat komitmen bersama seluruh jajaran Pemprov DKI untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota cerdas, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan warganya.

