
Sejumlah siswa ikuti tes sekolah rakyat ( sumber : istimewa )
Pandeglang, tvrijakartanews - Pemerintah Kabupaten Pandeglang saat ini tengah melobi Kementerian Sosial agar tahun 2025 bisa dibangunkan Sekolah Rakyat di Daerah Tersebut. Sekolah Rakyat sangat dibutuhkan Pemkab Pandeglang dalam rangka mengurangi angka anak putus sekolah atau anak tidak sekolah karena faktor ekonomi.
Plt Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Pandeglang Iik Ihromi mengatakan, saat ini Pemkab Pandeglang Tengah melakukan pendekatan kepada Kemensos agar bisa segera dibangun Sekolah Rakyat di Kabupaten Pandeglang.
"Kalau sesuai wacana tahun 2025 ini, Kemensos melalui Kementerian PU akan membangun Sekolah Rakyat di Tangerang. Sedangkan Kabupaten Pandeglang itu di tahun 2026," katanya saat di hubungi melalui sambungan telepon selularnya, Jumat, 25 Juli 2025.
Iik menjelaskan, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani, didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Wawan Setiawan, serta Asda II Setda Pandeglang Nuriah langsung melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Sosial. Tujuannya melakukan lobi.
"Ibu Bupati mengajukan permohonan agar di tahun 2025 ini juga bisa dibangunkan Sekolah Rakyat. Jadi tidak harus menunggu tahun berikutnya," katanya.
Lebih lanjut Iik Mengungkapkan, Tahap pertama yang diusulkan dibangun untuk tingkat sekolah SMA. Selanjutnya menyusul tingkat SMP dan SD.
"Untuk lahannya sudah disiapkan di tiga lokasi. Pertama itu di Kecamatan Cimanggu, Sobang dan Kecamatan Cadasari," katanya.
Dari tiga lahan yang diajukan, Iik menyatakan, tim dari pusat lebih tertarik membangun Sekolah Rakyat di Kecamatan Cadasari.
"Hal itu setelah melihat secara langsung lokasi lahannya. Untuk di Kecamatan Cadasari lahannya lebih datar sedangkan kalau yang di Sobang dan Cimanggu lahannya tidak rata," katanya.
Apabila melihat dari lahan, besar kemungkinan Sekolah Rakyat akan dibangun di Cadasari. Tahap awal memfasilitasi untuk tingkat SLTA saja.
"Adapun untuk target daya tampung siswa di Sekolah Rakyat sebayak 1000 siswa. Dari tingkatan SD, SMP SMA," katanya.
Namun Iik Menegaskan pembangunan Sekolah Rakyat ini baru sekedar wacana. Belum ada kepastian nya.
"Calon siswa yang layak untuk masuk menjadi siswa SR yang termasuk di desil 1 (sangat miskin) , desil 2 (miskin). Dan kalau masih memungkinkan bisa menyasar di desil 3 (hampir miskin)," Imbuhnya.

