Kemendikdasmen Tegaskan Revitalisasi Sekolah Bukan Proyek Politis, Tapi Program Berkelanjutan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto. Foto : Dok. Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa program revitalisasi satuan pendidikan bukan sekadar proyek jangka pendek atau bernuansa politis, melainkan inisiatif berkelanjutan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa pihaknya terus memperbarui data sekolah yang membutuhkan revitalisasi setiap tahun agar program ini berjalan secara berkesinambungan.

"Revitalisasi ini program yang berkelanjutan dan sudah dicanangkan di tahun 2024. Oleh karena itu, data yang kami gunakan untuk merevitalisasi sekolah di tahun 2025 adalah data usulan tahun 2024," kata Gogot dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/7/2025). 

"Selanjutnya untuk revitalisasi sekolah pada tahun 2026 akan menggunakan data usulan tahun 2025 dan sudah kami usulkan. Jadi ini akan berkelanjutan," jelasnya.

Ia menegaskan, Kemendikdasmen berkomitmen melanjutkan program ini hingga seluruh sekolah memiliki sarana dan prasarana fisik yang memadai demi mendukung proses belajar mengajar. Menurutnya, revitalisasi harus bersifat jangka panjang agar bisa menjawab kebutuhan mendasar pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Pada 2025, mekanisme revitalisasi dilakukan secara swakelola oleh sekolah masing-masing, dengan dukungan tata kelola yang diperkuat serta partisipasi masyarakat. Gogot menyebut, model swakelola ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi anggaran sekaligus menciptakan rasa kepemilikan (ownership) di kalangan sekolah dan warga sekitar.

"Karena semua dilibatkan, dibangun oleh mereka dan dimanfaatkan oleh mereka sehingga itu akan menjadi ownership. Bahwa inilah hasil dari yang sudah mereka lakukan selama ini," kata Gogot. 

"Begitu juga nanti pemeliharaannya, karena mereka membangun dari awal, mereka akan lebih hati-hati untuk melakukan pemeliharaan," jelasnya.