Ujicoba Aplikasi All Indonesia di Bandara Soetta Akan Berlangsung Hingga Akhir Tahun
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Foto : Dokumentasi Istimewa/ Ujicoba aplikasi All Indonesia pada penumpang internasional di Bandara Soekarno Hatta.

Tangerang, tvrijakartanews - Kementrian Imigrasi sedang melakukan uji coba sebuah aplikasi yang akan digunakan oleh penumpang kedatangan internasional untuk mengurus dokumen deklarasi kedatangan. Sistem ini menyederhanakan dan menyatukan pelaporan kedatangan penumpang yang tiba dari luar negeri dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi penumpang secara terpisah.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto mengatakan bahwa pihaknya memastikan sistem All Indonesia beroperasi dengan keamanan yang terjamin. Sistem tersebut telah melalui uji eksploitasi celah keamanan oleh ITSA BSSN dan pihak eksternal, stress test untuk menguji pembebanan traffic, hingga penggunaan teknologi Sclron untuk mencegah kloning aplikasi.

“Kita siapkan sistem back up datanya. Nanti kita akan gunakan Data Center Indonesia, kapasitasnya juga akan kita perbesar,” ungkapnya dikutip pada Selasa (29/7/2025).

Masa uji coba sistem All Indonesia berlangsung sejak 24 Juli 2025, hingga akhir tahun 2025. Pemerintah bermitra dengan maskapai nasional, Garuda Indonesia, untuk pelaksanaan uji coba. Selama proses uji coba ini hanya WNI penumpang penerbangan internasional Garuda Indonesia yang diimbau untuk menggunakan All Indonesia. Setelah resmi diluncurkan, sistem tersebut akan digunakan oleh seluruh penumpang penerbangan internasional. All Indonesia akan tersedia dalam versi berbasis website (web-based) di laman https://allindonesia.imigrasi.go.id/ dan aplikasi mobile.

“Kami mengapresiasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Kesehatan dan Badan Karantina Indonesia yang berkenan berkolaborasi dengan kami dalam penyelenggaraan sistem All Indonesia. Kami berharap peningkatan layanan publik ini dapat mendukung posisi Indonesia sebagai destinasi wisata dan investasi dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan bahwa aplikasi ini baru saja diuji coba di tiga bandara internasional. Aplikasi ini nantinya akan mengintegrasikan empat aplikasi yang saat ini sudah berjalan secara terpisah, agar prosedur kedatangan penumpang pesawat internasional bisa dipermudah. Sistem baru ini diklaim lebih cepat dibanding dengan sistem deklarasi penumpang yang berlaku saat ini.

"Kami baru saja melakukan ujicoba sebuah sistem baru yang secara serentak kami lakukan di tiga bandara internasional yaitu Bandara Soekarno Hatta, kedua di Bandara Juanda Surabaya dan yang ketiga di Bandara I Ngurah Rai Denpasar Bali. Aplikasi ini akan menggabungkan empat aplikasi yang terpisah selama ini, dan saat ini baru kami uji coba di maskapai Garuda Indonesia," ujarnya.

Aplikasi ini digarap dengan menggandeng tiga kementrian lain yaitu, Kementrian Keuangan, Kementrian Kesehatan, dan Badan Karantina Indonesia. Tujuannya untuk menghadirkan efisiensi waktu, karena pengisian formulir pada All Indonesia dapat dilakukan sejak tiga hari sebelum kedatangan di Indonesia, dan setiap kali pengisian membutuhkan waktu sekitar 2,5 menit.

"Customer experience itu penting dan bahkan 3 hari sebelum melakukan penerbangan sudah bisa diisi secara online, secara cepat kemudian kurang lebih kita ukur kemarin sekitar 2,5 menit ya mengisi ada 33 data," lanjutnya.