
Dinas Sosial kabupaten Pandeglang yang berada di jalan raya Pandeglang - Serang (sumber : Tb Agus Jamaludin )
Pandeglang, tvrijakartanews - Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang tengah mempersiapkan program pelatihan keterampilan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE). Langkah ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kemandirian perempuan kepala keluarga yang masuk dalam kategori PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) dan berpotensi memberdayakan diri melalui keterampilan usaha.
"Insya allah kita buka pelatihan Tata boga, pelatihan ini menyasar perempuan penopang keluarga dalam kategori WRSE atau masuk dalam kategori desil 1 (sangat miskin) , desil 2 (miskin), " kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Tata Wijaya, Rabu (30/07/2025).
Pelatihan dilakukan melalui kolaborasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans setempat, Peserta PRSE yang sudah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Nasional (DTSN) dan memenuhi kriteria verifikasi lapangan akan diikutsertakan.
"Insya allah tahun ini kita usulkan 100 orang, dibagi beberapa kelas, " ujarnya
Program ini ditujukan agar perempuan PRSE bisa memanfaatkan keterampilan yang diperoleh menjadi sumber penghasilan produktif. Sebagai contoh, kelompok usaha Tata boga yang telah terbentuk menunjukkan tahapan keberlanjutan usaha secara mandiri. Diharapkan model pelatihan baru ini bisa direplikasi ke sektor lain dan memberikan dampak ekonomi lebih luas.
" Tujuannya jelas ya, pertama pemberdayaan sosial, karena terkadang kan mereka ini tidak memiliki keterampilan. Dengan kita mengadakan pelatihan Tata boga, mereka bisa mandiri. itu harapan kita, " pungkasnya.
Waktu pelatihan belum diumumkan secara resmi oleh Dinsos, namun pelaksanaan kemungkinan dimulai pada semester IV/2025. Nilai bantuan atau jenis keterampilan khusus yang akan ditawarkan masih dalam tahap perumusan. Dinsos menyatakan akan menyesuaikan jumlah peserta dan fokus pelatihan berdasarkan evaluasi menahun dari program sebelumnya.
"Kemungkinan pelaksanaannya di triwulan ke 3 tahun 2025,masing-masing peserta nantinya akan di berikan uang saku sebesar 50 ribu rupiah per orang," jelasnya.
Program pelatihan ini diharapkan mendorong perempuan PRSE untuk mandiri secara ekonomi, meningkatkan kualitas hidup keluarga, dan memperkuat peran perempuan dalam pembangunan daerah.
" Harapan kami dengan program ini, masyarakat terutama yang menjadi sasaran program ini, mereka bisa berdaya. Artinya bisa memberdayakan untuk keluarganya dan membantu ekonomi keluarga, " harapnya.

