
Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali yang wafat pada Kamis (31/7/2025). Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews – Sejumlah tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengenang almarhum H. Suryadharma Ali sebagai pribadi yang rendah hati, berpengaruh, dan penuh perhatian kepada sesama. Almarhum yang menjabat Menteri Agama RI periode 2009–2014 itu wafat pada Kamis (31/7/2025) pagi di Jakarta.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, Suryadharma merupakan sosok panutan yang punya pengaruh besar di kalangan kader, termasuk dirinya saat masih menjadi wartawan.
“Pak SDA orang baik dan berpengaruh. Termasuk saya dulu ketika masih di media, saya kenal beliau sebagai Menteri Koperasi. Beliau sosok panutan bagi para juniornya,” ujar Awiek, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Kamis.
Ia menyebut Suryadharma sebagai tokoh yang memiliki prinsip kuat dan tidak goyah dalam mengambil keputusan. “Beliau berpegang teguh terhadap pendirian dan keyakinan. Misal dalam mengambil keputusan, beliau tidak bimbang. Apa yang beliau yakini benar itu dilaksanakan,” kata dia.
Selain itu, Awiek menilai Suryadharma tetap mudah dijangkau meski memiliki jabatan tinggi. Ia mengenang pengalaman pribadi ketika mengundang almarhum ke pondok pesantren di Madura.
“Kami pernah mendatangkan beliau dua kali ke pondok di Madura dan beliau datang. Padahal pondok kami jauh, tapi beliau menyempatkan diri untuk tetap hadir karena punya hubungan baik sesama kader PPP,” tuturnya.
Kesaksian serupa juga disampaikan Hakim Mahkamah Konstitusi yang juga mantan politikus PPP, Arsul Sani. Ia mengenang Suryadharma sebagai orang yang selalu berpikiran positif dan memiliki rasa percaya yang tinggi kepada orang lain.
“Pak SDA orang baik, selalu berprasangka baik (khusnudzon) dan mudah percaya sama orang meski kemudian ada saja yang memanfaatkan sifat khusnudzonnya itu sehingga membawa musibah hukum bagi beliau,” ujar Arsul.
Menurut Arsul, perhatian Suryadharma kepada sesama terlihat sejak awal dirinya bergabung ke PPP. Saat baru dikenalkan oleh Lukman Hakim Saifuddin dan Soleh Amin, almarhum langsung menempatkannya pada posisi strategis.
“Ketika saya bersedia diajak masuk PPP, beliau menempatkan saya sebagai Ketua LBH DPP PPP meski baru saling kenal,” kata Arsul.
Ia juga mengenang gaya kepemimpinan Suryadharma yang egaliter dan tidak membangun jarak dengan para pengurus partai. “Setiap diskusi isu hukum dengan beliau, maka itu sebagai obrolan antar teman, tidak model percakapan pimpinan dan anak buah,” jelasnya.
Bagi Arsul, wafatnya Suryadharma Ali adalah sebuah kehilangan besar. Namun, ia meyakini almarhum berpulang dalam keadaan husnul khotimah.