Pakar Militer dan Pertahanan Sebut Sipil Mampu Jadi Panglima Tertinggi RI
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Pakar Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie

Jakarta, tvrijakartanews - Pakar bidang militer dan pertahanan keamanan (hankam, ) Connie Rahakundini Bakrie, mengungkapkan untuk menjadi presiden yang mengemban tugas Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI), tak perlu dari seseorang berlatar militer. Ia menyebut sudah banyak presiden di Indonesia dari kalangan sipil yang mampu mengemban tugas tersebut.

"Menjadi Panglima Tertinggi tidak usah melihat sipil militernya. Bung Karno, Bu Mega, Pak Habibie keren-keren saat menjadi RI1," ujar Connie dalam keterangannya, Minggu, 7 Januari 2024.

Menurut penulis dan juga akademisi ini, sejak Soekarno hingga saat ini para Presiden RI yang berasal dari sipil terbukti mampu mengemban tugas tersebut. Ia menilai Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri “paling berani” di antara para presiden berlatar belakang sipil.

“Bu Mega malah yang paling berani,” kata dia.

Seperti diketahui, ada tiga calon presiden (capres) yang ikut kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, nomor urut 02 Prabowo Subianto, dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo. Dua dari tiga capres itu, yakni Anies dan Ganjar, berasal dari sipil sedangkan Prabowo berlatar belakang TNI Angkatan Darat.

Sementara, dari 7 Presiden RI ada 5 yang berasal dari sipil. Mereka adalah: Soekarno (18 Agustus 1945-18 Mei 1963), BJ Habibie (21 Mei 1998-20 Oktober 1999), Abdurrahman Wahid (20 Oktober 199-23 Juli 2001), Megawati Soekarnoputri (23 Juli 2001-20 Oktober 2004), Joko Widodo (20 Oktober 2014-sekarang).

Adapun kedudukan Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi TNI diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.