Anggota Komisi IX DPR Dukung Tes Kesehatan Jiwa di Sekolah: Kunci Bangun Ketahanan Mental Anak Bangsa
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto. Foto : Dok. Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menilai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah yang mencakup pemeriksaan kesehatan jiwa merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan mental generasi muda Indonesia.

"Kita sedang membentuk generasi masa depan. Mereka harus sehat secara fisik dan mental. Jangan sampai kita hanya sibuk membangun infrastruktur fisik, tetapi melupakan ketahanan jiwa generasi penerus bangsa," kata Edy, dalam keterangannya yang diketahui, Senin (4/8/2025). 

Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan jiwa anak-anak usia 7 hingga 18 tahun, yang akan menjadi pemegang estafet kepemimpinan bangsa pada 2045, seiring target Indonesia mewujudkan generasi emas.

Edy menyampaikan dukungannya terhadap dimasukkannya pemeriksaan kesehatan jiwa dalam program CKG di sekolah. Ia menyebut langkah ini sebagai terobosan maju, namun mengingatkan agar program tidak berhenti pada tahap deteksi dini semata, harus ada tindakan intervensi setelahnya.

Ia juga menyoroti keterbatasan jumlah tenaga spesialis kesehatan jiwa saat ini. Menurutnya, pemerintah perlu mengoptimalkan peran tenaga kesehatan di lini terdepan seperti kader, perawat, dan dokter umum dalam pelaksanaan program ini.

"Merekalah yang bisa menjangkau masyarakat secara langsung, melakukan promosi, pencegahan, deteksi, dan rujukan. Kalau mereka tidak disiapkan, maka skrining ini akan berujung pada kekosongan intervensi," kata Edy. 

Sementara itu, sebelumnya, pemerintah resmi memperluas cakupan program CKG ke seluruh satuan pendidikan, baik di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) maupun Kementerian Agama, untuk menjangkau pelajar dari jenjang SD hingga SMA dan madrasah.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Adita Irawati, mengatakan pelaksanaan serentak dimulai pada Senin ini (4/8) di 12 sekolah di berbagai daerah.

"Pemerintah ingin memastikan seluruh penduduk Indonesia sehat dan memperoleh akses layanan kesehatan," kata Adita. 

Diketahui, sejak pertama kali diluncurkan pada 10 Februari 2025, program CKG telah melayani lebih dari 16 juta orang hingga awal Agustus. 

Pemerintah menargetkan 281 juta penduduk akan menerima manfaat CKG, termasuk 53,8 juta siswa dari 282 ribu satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, madrasah, hingga Sekolah Rakyat.