
Sejumlah petani sedang menyemprotkan obat untuk tanaman padi ( Sumber : Tb Agus Jamaludin )
Pandeglang, tvrijakartanews - Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun ini tidak mendapatkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Hal ini disayangkan, mengingat AUTP merupakan salah satu program perlindungan bagi petani yang mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem, seperti kekeringan atau banjir.
"Untuk tahun ini kami tidak mendapatkan kuota AUTP, baik dari provinsi maupun dari pusat. Sementara dari APBD juga belum memungkinkan untuk mengalokasikan anggaran ke program tersebut," kata Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan Pertanian pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Lisma Wiliani, Senin (04/8/2025).
Menurutnya program ini sebelumnya sangat membantu petani karena jika terjadi gagal panen, petani bisa mengajukan klaim asuransi untuk mendapatkan bantuan modal usaha kembali.
“Meski AUTP tahun ini tidak tersedia, kami berharap petani tetap semangat dan bisa memanfaatkan bantuan pengairan yang tersedia secara maksimal,” ujarnya.
Untuk menanggulangi masalah itu, DPKP Pandeglang mengaku meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi kemarau panjang yang diprediksi terjadi tahun ini, dengan program pompanisasi irigasi persawahan.
"Pemerintah itu memberikan program dan kegiatan irigasi perpompaan untuk mengantisipasi sebelum terjadinya kemarau, kita tahu tahun kemaren kemarau itu berdampak pada hasil produktifitas petani, " pungkasnya.
Di tahun 2025 ini, lanjut Lima, ada 10 titik yang menjadi sasaran program pompanisasi irigasi ini.
"Jadi kalau dulu kita pakai pompa manual dengan menggunakan BBM, nah ini kita coba berdayakan memakai listrik. Dan itu pun harus di verifikasi dahulu, apakah akses kelistrikan ke lahan tersebut mudah atau tidak, " tandasnya.