Kabinet Merah Putih Genap 10 Bulan, Prabowo Tekankan Kedaulatan Pangan
NewsHotAdvertisement
Redaktur: Heru Sulistyono

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 pemerintahan Kabinet Merah Putih yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta. Foto Sekretariat Presiden

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 di Istana Kepresidenan Jakarta. Sidang ini merupakan evaluasi atas 10 bulan pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih yang dinilai penuh dengan kerja keras dan prestasi.

Dalam pengantarnya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam kepada para menteri yang disebutnya bekerja solid dan kompak.

"Ini menjelang 10 bulan pertama pemerintahan yang kita jalankan atas mandat dari rakyat Indonesia. 10 bulan ini kita rasakan bersama adalah 10 bulan yang sangat penuh dengan karya, dengan kerja, dengan prestasi," ujar Prabowo dikutip Kamis (07/08/2025).

Prabowo mengibaratkan dirinya sebagai "Kapten Kesebelasan" yang memimpin tim dengan semangat kebersamaan. Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja keras seluruh anggota kabinet. "Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja keras saudara-saudara. Dari hati saya paling dalam, saya menyampaikan penghargaan atas kerja keras saudara-saudara," katanya.

Menurut Prabowo, koordinasi antarmenteri berjalan dengan baik, sehingga banyak target strategis yang tercapai dalam waktu yang relatif singkat. "Strategi-strategi yang sudah saya canangkan, ternyata mulai terasa dan terlihat bahwa strategi kita benar, kita berada di arah yang benar, kita berada di azimut kompas yang benar," tegasnya.

Presiden juga mengapresiasi kinerja tim ekonomi yang solid dalam menjaga kepentingan nasional, termasuk melalui diplomasi. "Kita negosiasi, kita berunding, kita tidak emosional, kita tidak terpancing. Kita mengerti bahwa kita punya kepentingan yang besar. Tugas pemerintah Indonesia adalah melindungi rakyat Indonesia," tuturnya.

Prabowo menekankan bahwa strategi transformasi bangsa yang dicanangkan sejak awal pemerintahannya akan terus dijalankan dengan berlandaskan realisme, bukan sekadar idealisme. "Idealisme benar, idealisme itu perlu, tapi yang utama yang bisa menyelamatkan kita adalah realisme. Kita harus dengan realistis melihat situasi dan kita ambil langkah-langkah," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo Subianto jyga menegaskan pentingnya kedaulatan pangan sebagai syarat mutlak bagi kemerdekaan dan ketahanan bangsa. Ia menyatakan keyakinannya bahwa produksi pangan dalam negeri adalah fondasi utama bagi masa depan Indonesia.

"Sejak lama saya berkeyakinan bahwa apapun terjadi, bangsa kita akan aman kalau kita kuasai pangan kita," ujar Prabowo.

Menurutnya, sejarah membuktikan tidak ada satu pun bangsa yang benar-benar merdeka tanpa kemampuan memproduksi pangannya sendiri. Ketergantungan pada pangan impor, lanjut Prabowo, hanya akan membuka celah intervensi dari pihak luar.

"Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa dia bisa produksi makannya sendiri karena itu produksi pangan bagi saya adalah strategis. Selalu bangsa kita diganggu bahkan dirusak melalui pangan," imbuh Kepala Negara.

Prabowo menyampaikan rasa syukurnya atas capaian pemerintah dalam memperkuat sektor pangan nasional, termasuk transisi pemerintahan yang mulus dari Presiden Joko Widodo. Ia juga berterima kasih kepada seluruh jajaran yang bekerja sama dalam mewujudkan ketahanan pangan, mulai dari Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, hingga TNI dan Polri.

Prabowo mengingatkan bahwa sebagian pelaku ekonomi hanya berorientasi pada keuntungan pribadi dan tidak peduli pada kesejahteraan rakyat. Pemerintah, katanya, tidak akan membiarkan rakyat terus dimiskinkan demi kepentingan segelintir elit.

"Kita bukan anak kecil. Kita tidak bisa dibohongi, kita tidak bisa ditipu lagi. Kita ingin baik. Kita ingin memberi kesempatan kepada semua. Tapi kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus," tegasnya.

Menutup pengantarnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan tetap berada di jalur yang benar dalam membangun kekuatan pangan nasional. Ia menyebut, cadangan pangan pemerintah saat ini adalah yang terbesar dalam sejarah dan nilai tukar petani menunjukkan tren positif.

"Alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani meningkat," pungkasnya.