Wamensos: Presiden Prabowo Bangun Sekolah Rakyat untuk Putus Rantai Kemiskinan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono saat menghadiri kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026 di Auditorium Untirta, Serang, Banten, pada Selasa (12/8). Foto : Istimewa/ Kemensos RI

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan dengan menghadirkan Sekolah Rakyat lembaga pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

"Pak Presiden ingin memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan. Semua anak Indonesia harus sekolah, baik yang kaya maupun miskin. Sekarang dibangun Sekolah Rakyat, termasuk di Provinsi Banten," kata Agus Jabo dalam keterangannya yang diketahui wartawan di Jakarta, Rabu (13/8/2025). 

Pernyataan itu ia sampaikan di hadapan 8.500 mahasiswa baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026 di Auditorium Untirta, Serang, Banten, pada Selasa (12/8).

Agus menjelaskan, Sekolah Rakyat bukan sekadar sarana pendidikan, melainkan miniatur program pengentasan kemiskinan terpadu. 

Selain mendapat pendidikan gratis, siswa memperoleh pemeriksaan kesehatan tanpa biaya, asupan makanan bergizi, program pemberdayaan ekonomi untuk orang tua, serta perbaikan rumah tidak layak huni.

Di setiap Sekolah Rakyat juga dibentuk Koperasi Desa Merah Putih, yang menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ini merupakan bagian dari keseriusan Presiden untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang kuat dan makmur. 

Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari perubahan besar yang dipimpin Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara budaya.

Kepada mahasiswa, Agus berpesan agar rajin belajar, memperkaya literasi, dan memahami sejarah pembangunan bangsa sebagai modal intelektual di masa depan. 

"Kalian adalah calon pemimpin bangsa. Jangan takut, harus berani. Bangsa kita harus setara dengan bangsa-bangsa maju lainnya," katanya, disambut tepuk tangan meriah mahasiswa. 

Ia juga memotivasi mahasiswa untuk menjadi profesional di bidang masing-masing. "Kalian harus menjadi dokter hebat, ahli pertanian hebat, teknisi hebat. Persiapkan mulai sekarang. Bangun diri kalian, bangun bangsa kalian, makmurkan rakyat Indonesia, bangkitkan bangsa Indonesia," tambahnya. 

Diketahui, hingga saat ini, sebanyak 63 Sekolah Rakyat rintisan telah memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sejak 14 Juli 2025. Disusul 37 titik lainnya pada Agustus, dan 59 titik lagi akan diluncurkan September mendatang. Dengan demikian, total 159 Sekolah Rakyat akan beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.