PCO Jelaskan Program Presiden Prabowo Terintegrasi dari Lahir hingga Mandiri
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hamdan Hamedan saat memaparkan lima program prioritas Presiden Prabowo Subianto di hadapan diaspora Indonesia pada ajang Diaspora Global Summit 2 yang digelar Indonesian Diaspora Network – United (IDN-U) di Jakarta, pada Rabu (13/8/2025). Foto : Dok. Istimewa/ Kantor Komunikasi Kepresidenan

Jakarta, tvrijakartanews - Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hamdan Hamedan menegaskan, bahwa seluruh program Presiden Prabowo Subianto dirancang saling terhubung untuk membangun martabat rakyat, mulai dari lahir hingga mencapai kemandirian.

"Kemiskinan tidak boleh diwariskan. Semua program Presiden Prabowo pro-rakyat dan saling terhubung, membangun martabat rakyat dari lahir hingga mandiri," kata Hamdan, seperti dalam keterangan pers yang diketahui, Kamis (14/8/2025). 

Hal itu disampaikannya saat memaparkan lima program unggulan Presiden Prabowo di hadapan diaspora Indonesia pada Diaspora Global Summit 2 yang digelar Indonesian Diaspora Network – United (IDN-U) di Jakarta, pada Rabu (13/8).

Hamdan menjelaskan, kelima program tersebut mencakup Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Sekolah Rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan Pembangunan 3 Juta Rumah. 

Seluruhnya dirancang sebagai satu kesatuan kebijakan terpadu, yang dimulai dari 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah stunting, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Ia mengilustrasikan keterpaduan program itu melalui kisah "Ani", anak dari keluarga sederhana. Sejak dalam kandungan, ibunya mendapat MBG untuk memenuhi kebutuhan gizi. Saat Ani memasuki usia sekolah, ia belajar di Sekolah Rakyat yang memberikan pendidikan gratis, asrama, makan bergizi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pendidikan karakter.

Ayah Ani, yang sebelumnya kesulitan memulai usaha, memperoleh pembiayaan dari Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sehingga terlepas dari jeratan rentenir. Ketika penghasilan keluarga stabil, mereka membeli rumah layak huni lewat program 3 Juta Rumah.

Hamdan menegaskan, seluruh program tersebut telah berjalan dan akan diperkuat dengan target terukur, guna menghilangkan kemiskinan ekstrem. 

"Kita berada di momen bersejarah untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem. Ini bukan mimpi, ini janji yang sedang dan akan terus direalisasi," jelas Hamdan. 

Sementara itu, Presiden IDN-U, Herry Utomo menyambut baik pemaparan tersebut. Ia menilai program seperti MBG, Sekolah Rakyat, dan Cek Kesehatan Gratis merupakan kebijakan strategis yang terbukti di berbagai negara membangun masyarakat sehat, cerdas, dan sejahtera. "Kami para diaspora siap mendukung agar visi ini terwujud," katanya.