Gubernur DKI Dorong Pelatihan Bahasa Asing untuk Perluas Peluang Kerja ke Luar Negeri
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo saat menghadiri kegiatan di Jakarta Timur, Selasa (19/8/2025). Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mendorong penyelenggaraan pelatihan bahasa asing bagi tenaga kerja asal Jakarta guna membuka peluang bekerja di luar negeri, seperti Jepang dan China.

Menurut Pramono, kendala utama yang kerap dihadapi pekerja Indonesia, khususnya dari Jakarta, adalah keterbatasan bahasa.

"Sebenarnya, pekerja kita adalah pekerja yang tangguh. Tetapi seringkali karena tidak bisa berbahasa setempat atau bahasa lokal, sehingga inilah yang menjadi handicap," kata Pramono saat menghadiri kegiatan di Jakarta Timur, Selasa (19/8/2025).

Untuk mengatasi hal tersebut, ia meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Syaripudin, menyediakan mobil pelatihan keliling (mobile training unit) yang dapat memberikan kursus berbagai bahasa, seperti Arab, Jepang, dan bahasa negara lain yang memiliki peluang kerja besar.

Selain persoalan bahasa, Pramono juga menyoroti masalah ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan lowongan yang tersedia. Seperti contohnya, pencari kerja adalah pekerja kasar, sementara lowongan membutuhkan keterampilan yang lebih halus.

Ia menegaskan pentingnya memperluas akses pelatihan keterampilan kerja melalui mobil pelatihan keliling agar masyarakat dapat meningkatkan kompetensi sesuai kebutuhan pasar.

Tak hanya itu, Pramono juga meminta agar festival lowongan kerja atau Job Festival (JobFest) digelar lebih masif di seluruh wilayah Jakarta. 

Diketahui, saat ini Pemprov DKI menargetkan JobFest diselenggarakan 21 kali sepanjang tahun 2025. Hingga pertengahan Agustus, tercatat sudah 13 kali acara ini berlangsung.

JobFest terbaru digelar di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, pada 19–20 Agustus 2025.

"Persoalan pengangguran adalah persoalan yang menjadi prioritas saya," kata Pramono. 

"Maka JobFest nanti kalau memang masih diperlukan, bukan hanya 21, kalau perlu kita tambah, kita tambah," tegasnya.