Prabowo Tekan Percepatan Proyek Waste to Energy, Target Rampung 18 Bulan
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas mengenai perekonomian nasional bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta. Foto Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews – Presiden Prabowo Subianto menekankan percepatan proyek pengelolaan energi berbasis sampah (waste to energy) dalam rapat terbatas mengenai perekonomian nasional bersama jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Presiden menargetkan agar persoalan sampah dapat diatasi dalam waktu 18 bulan.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, Presiden meminta agar proses administrasi yang semula direncanakan berlangsung selama enam bulan dapat dipangkas menjadi tiga bulan. Dengan demikian, pengerjaan proyek dapat segera dimulai dan diselesaikan sesuai target.

“Tinggal nunggu Perpres 1-2 hari ini turun. Maka proses enam bulan untuk administrasi, satu setengah tahun untuk pengerjaan, mudah-mudahan dua tahun persoalan sampah bisa diatasi. Tapi tadi Presiden menegur kami, jangan enam bulan administrasi, tiga bulan kalau bisa. Sehingga 18 bulan bisa selesai,” kata Zulhas usai rapat terbatas.

Menurutnya, langkah percepatan ini menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah nasional dan sekaligus memperkuat sektor energi alternatif.

Selain membahas proyek waste to energy, rapat juga mengevaluasi perkembangan program koperasi desa. Zulhas menyebut, regulasi turunan dari Kementerian Keuangan tengah difinalisasi agar koperasi desa dapat segera dijalankan.

“Mudah-mudahan dalam waktu singkat, satu minggu, dua minggu ini bisa selesai,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Zulhas melaporkan capaian penyaluran bantuan pangan sebanyak 360 ribu ton. Ia juga menyoroti program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang belum optimal karena distribusi harian masih berada di angka 6.000 ton dari target 30.000 ton per hari.

“Target kita 30 ribu ton satu hari. Sehingga dalam tempo satu sampai dua bulan bisa selesai. Kalau ada kenaikan harga, otomatis dengan SPHP turun tentu bisa diatasi,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa harga beras berangsur turun di sejumlah wilayah. Pemerintah juga memastikan stok beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton siap digelontorkan hingga akhir tahun.

“Beras yang kita siapkan SPHP adalah sebanyak 1,3 juta ton sampai Desember. Kita target insyaallah ke depan harga beras berangsur-angsur turun,” kata Mentan.

Presiden Prabowo menegaskan, langkah-langkah strategis tersebut menjadi bagian dari agenda besar pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendorong inovasi energi bersih berbasis pengelolaan sampah.