
Kondisi terkini mobil Lurah Manggarai yang menjadi sasaran amukan massa saat aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR, pada Senin (25/8). Foto : Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan keprihatinan mendalam atas aksi perusakan dan tindak kekerasan yang menimpa Lurah Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, Muhammad Sidik, bersama sopirnya, Asep Yudiana, pada Senin (25/8) malam.
Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, menegaskan dukungan penuh kepada para korban sekaligus memastikan langkah pemulihan serta perlindungan bagi aparat kelurahan pascainsiden tersebut.
"Kami sangat menyesalkan peristiwa ini. Aparat kelurahan adalah pelayan masyarakat yang menjalankan tugasnya untuk warga. Kami memastikan pendampingan medis dan psikologis bagi korban," kata Anwar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Diketahui, insiden bermula ketika mobil dinas Kelurahan Manggarai Selatan dengan nomor polisi B 1590 TQN dalam perjalanan pulang melintas di Jalan KS Tubun, Slipi, sekitar pukul 18.30 WIB. Kendaraan tersebut dihadang sekelompok demonstran yang tidak terkendali, lalu dirusak dengan cara dipukul dan dilempari hingga kaca mobil pecah.
Akibat kejadian itu, Lurah Muhammad Sidik dan Asep Yudiana yang juga bertugas sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mengalami luka pada bagian wajah dan tangan.
Selain kerusakan berat pada kendaraan dinas, dua telepon genggam serta sebuah dompet milik korban turut hilang.
Anwar menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan jajaran Polri dan TNI untuk menjamin keamanan aparat pemerintah, khususnya mereka yang bekerja langsung di lapangan. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap tertib dalam menyampaikan aspirasi.
"Perlindungan terhadap aparat di lapangan menjadi prioritas kami. Pemprov DKI akan memperkuat koordinasi dengan pihak keamanan agar peristiwa serupa tidak terulang," kata Anwar.
"Kami juga mengapresiasi lurah dan petugas PPSU yang tetap menjalankan tugas meski menghadapi situasi berbahaya," sambungnya.