
Ilustrasi Ganjil Genap / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah menetapkan Jumat, 5 September 2025 sebagai libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M. Seiring dengan keputusan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengumumkan bahwa aturan ganjil genap di 25 ruas jalan ibu kota akan ditiadakan pada hari tersebut.
"Sehubungan dengan peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, ketentuan Sistem Ganjil Genap di 25 ruas jalan di Jakarta pada Jumat, 5 September 2025 DITIADAKAN," tulis Dishub DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya, @dishubdkijakarta.
Dilansir dari Instagram resmi Dishub Jakarta, peniadaan ganjil genap ini merujuk pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 933 Tahun 2025, Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2025, dan Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2025 tentang perubahan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025.
Selain itu, kebijakan ini juga sesuai dengan Pergub DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 Pasal 3 ayat (3) yang menyatakan bahwa pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap tidak berlaku pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden.
Karena Maulid Nabi jatuh pada hari Jumat, masyarakat pun berkesempatan menikmati long weekend selama tiga hari berturut-turut. Libur dimulai pada Jumat (5/9) sebagai hari besar Islam, dilanjutkan dengan akhir pekan Sabtu (6/9) dan Minggu (7/9). Tidak sedikit warga yang memanfaatkan momen ini untuk mudik singkat, liburan bersama keluarga, atau sekadar melepas penat dari rutinitas.
Namun, libur Maulid Nabi tidak hanya sekadar soal waktu istirahat. Bagi umat Islam, hari besar ini menjadi ajang mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus momen untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Berbagai kegiatan seperti kajian, pembacaan shalawat, hingga aksi sosial biasanya digelar di masjid maupun lingkungan masyarakat.
Di sejumlah daerah, suasana Maulid kerap ditandai dengan perayaan sederhana namun penuh makna, mulai dari doa bersama, berbagi makanan, hingga kegiatan kebersamaan yang mempererat hubungan antarwarga. Momen ini menjadi pengingat bahwa Maulid Nabi bukan hanya perayaan tahunan, melainkan juga kesempatan untuk memperkuat nilai keimanan dan rasa persaudaraan.

