Tolak Demo Anarkis, Muhammadiyah Serukan Persatuan dan Kedamaian
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir

Serang, tvrijakartanews - Pimpinan Pusat Muhammadiyah merespons polemik Bangsa yang akhir-akhir ini diwarnai dengan aksi demonstrasi yang berujung rusuh dan penjarahan.

Sejauh ini, Muhammadiyah telah mengambil sikap perdamaian untuk memperkuat persatuan Bangsa, agar tidak mudah dipecah belah.

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir mengaku telah mengeluarkan 2 surat edaran agar warga Muhammadiyah tidak terprovokasi dengan dinamika yang terjadi.

Terlebih lagi, pimpinan Muhammadiyah telah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo, agar dapat menyerap tuntutan massa demonstrasi dan menindak oknum massa yang membuat kerusuhan.

"Imbauan Muhammadiyah sudah mengeluarkan edaran 2 kali dan juga sebagaimana pertemuan kami dengan Presiden Prabowo Subianto untuk bisa memisahkan antara demo aksi murni dan anarki," katanya, Jumat (5/9/2025).

Ia menerangkan, setiap masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia, harus mengedepankan solusi bukan anarkis. Ditambah lagi, persatuan dan kedamaian bagian dari modal negara dalam merebut kemerdekaan. 

Sehingga masalah yang mengganggu kesatuan dan perdamaian, tidak boleh diperpanjang karena dapat menghambat cita-cita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia emas di 2045.

"Menyikapi berbagai situasi Bangsa, Muhammadiyah selalu mengedepankan pada persatuan, perdamaian yang didapatkan solusi dari masalah, bukan memperpanjang masalah," tegasnya.

Untuk itu, tidak ada alasan bagi pemerintah dalam menyerap aspirasi masyarakat, dengan langkah-langkah yang sesuai dengan regulasi.

"Bagi demo aksi aspirasi murni tentu pemerintah harus menyerap aspirasi itu dan kemarin ada langkah yang diambil dari itu," tutupnya.