PPLIPI Gelar Festival Anak Indonesia 2025, Angkat Isu Kreativitas hingga Parenting di Era Digital
NewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ketua Umum PPLIPI, Indah Surya Dharma Ali menjelaskan pergelaran Festival Anak Indonesia di Pejaten Village, Jakarta Selatan. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews – Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) kembali menggelar Festival Anak Indonesia di Pejaten Village, Jakarta Selatan. Acara tahunan yang memasuki tahun ketiga ini dihadirkan sebagai wadah pengembangan bakat anak sekaligus ruang edukasi bagi para orang tua.

Ketua Umum PPLIPI, Indah Surya Dharma Ali, mengatakan festival tersebut merupakan program unggulan organisasi yang konsisten mengangkat isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ia menegaskan bahwa di tengah derasnya arus digitalisasi, anak-anak perlu mendapatkan perhatian lebih dari keluarga maupun pemerintah.

“Teknologi yang makin maju setiap tahunnya tentu berpengaruh terhadap mental anak. Bahkan anak-anak di bawah umur pun sudah menjadi pengguna aktif. Dampak negatifnya inilah yang perlu kita antisipasi sejak dini,” ujar Indah dikutip Senin (7/9/2025).

Ia berharap pemerintah turut menaruh perhatian serius dalam menyiapkan langkah pencegahan dampak buruk digitalisasi bagi anak.

“Kita berharap anak Indonesia ke depannya menjadi anak yang kreatif, cerdas, sehat, dan mempunyai spiritual tinggi sehingga bisa mengisi Indonesia Emas 2045 dengan ketangguhan,” tambah Indah.

Ketua pelaksana kegiatan yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kartika Yudhisti, menjelaskan bahwa Festival Anak Indonesia tahun ini menghadirkan serangkaian lomba, seperti menggambar, mewarnai, menyanyi, dan fashion show. Tercatat sekitar 180 anak berusia 4 hingga 12 tahun ikut serta dalam kompetisi.

“Festival Anak Indonesia ini adalah program signature dari PPLIPI. Tahun ini ada tambahan format berupa talkshow parenting dengan tema Mendidik dengan Hati di Era Digital. Kami ingin bukan hanya anak-anak yang dapat ruang untuk tampil, tapi juga orang tua mendapat pengetahuan tambahan tentang cara mendidik anak sesuai tantangan zaman,” kata Kartika.

Selain lomba, PPLIPI juga menghadirkan bazar UMKM binaan sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi. Wakil Ketua Umum Bidang Kemitraan PPLIPI, Ferry Soraya, menyebut ada sekitar 20 stan yang memamerkan berbagai produk, mulai dari fashion, aksesori, hingga kebutuhan anak.

“Setiap acara PPLIPI selalu disertai dengan bazar UMKM binaan. Karena temanya anak-anak, produk yang ditampilkan pun menyesuaikan, seperti kebutuhan anak dan perlengkapan sehari-hari,” tutur Ferry.

Melalui acara ini, PPLIPI berharap dapat menghadirkan ruang inklusif bagi anak-anak untuk menyalurkan bakatnya, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas bidang, termasuk ekonomi dan kesehatan. “Mudah-mudahan festival ini memberi dampak positif, baik untuk tumbuh kembang anak maupun pemberdayaan keluarga,” kata Indah.

Seorang pengunjung yang hadir, Delia, mengatakan kehadirannya ke sini agar putrinya yang berusia 5 tahun bisa mengikuti kegiatan lomba dan berkompetisi dengan anak lainnya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus diadakan, sehingga bisa mengurangi ketergantungan anak pada gawai.

"Kalau untuk anak zaman sekarang, jangan terlalu mengikuti sosmed karena anak zaman sekarang halusinasinya lebih tinggi. Jadi berharap bisa mengikuti seperti anak seperti biasa saja," pungkas Delia.