Tanaman Psikedelik Afrika Dapat Ringankan Gejala Cedera Otak Traumatis
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Study finds (Tabernanthe iboga Baill: camperdale dilisensikan di bawah CC BY-NC 2.0)

Jakarta, tvrijakartanews - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa tanaman psikedelik Afrika (Ibogaine), “secara signifikan” meringankan gejala veteran perang yang mengalami cedera otak traumatis. Tanaman Ibogaine, adalah senyawa alami di akar semak Iboga Afrika yang telah terbukti secara efektif meningkatkan fungsi, PTSD, depresi, dan kecemasan pada veteran militer seperti dilansir dari study finds edisi (07/01/2024).

Obat psikoaktif nabati ini telah digunakan di Afrika untuk ritual pengobatan selama ribuan tahun. Menurut peneliti, pengobatan ini tampaknya tidak menimbulkan efek samping yang merugikan dan beberapa veteran melaporkan bahwa pengobatan eksperimental ini menyelamatkan nyawa mereka.

Tim peneliti dari Stanford Medicine percaya bahwa Ibogaine berpotensi merehabilitasi dan mengobati PTSD, kecemasan, dan depresi pada individu tanpa cedera otak. Ibogaine, yang digunakan selama ribuan tahun, memiliki berbagai kegunaan, termasuk sebagai halusinogen , penekan rasa lapar dan kelelahan, dan bahkan sebagai afrodisiak. Namun, bahan aktif utamanya yang berasal dari semak Afrika Barat Tabernanthe Iboga, yang tumbuh di Kongo dan Angola, bisa berakibat fatal.

Studi terbaru yang dipublikasikan di Nature Medicine ini menambah bukti yang mendukung keefektifan obat tersebut. Para peneliti dari Universitas Stanford berfokus pada pengobatan veteran pasukan khusus AS yang menderita cedera otak traumatis (TBI), yang didefinisikan sebagai gangguan pada fungsi normal otak akibat kekuatan eksternal seperti ledakan atau tabrakan kendaraan. Cedera ini dapat menyebabkan gejala neuropsikiatri.

Rata-rata, pengobatan ibogaine menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam fungsi, PTSD, depresi, dan kecemasan di seluruh kelompok. Efek positif ini bertahan setidaknya selama satu bulan pasca pengobatan.

Williams dan timnya berencana untuk merilis analisis lebih lanjut dari data tambahan yang dikumpulkan pada para veteran namun tidak termasuk dalam penelitian yang sudah dijalankan, termasuk pemindaian otak yang dapat membantu mengungkap bagaimana ibogaine menyebabkan peningkatan kognisi. Mereka juga berharap dapat meluncurkan penelitian di masa depan untuk lebih memahami bagaimana obat tersebut dapat digunakan untuk mengobati TBI.